Istanbul (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan akan segera menggelar pertemuan darurat Rabu pekan depan guna membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza.
"Atas undangan Kerajaan Arab Saudi, yang memimpin KTT Islam dan Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam, Komite Eksekutif OKI akan mengadakan pertemuan darurat," kata OKI seperti dikutip kantor berita Andadolu pada Sabtu.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencermati ekskalasi situasi militer di Gaza dan sekitarnya serta kondisi yang kian parah, yang membahayakan kehidupan warga sipil dan keamanan serta stabilitas kawasan secara keseluruhan, kata OKI.
Pertemuan tersebut akan dilangsungkan di markas Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah, Arab Saudi.
Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung sejak pekan lalu terus berlanjut.
Menurut laporan Reuters, ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu karena mengkhawatirkan serangan darat Israel.
Israel terus menggempur daerah kantong tersebut dengan serangan udara, tapi menyatakan tetap membuka dua jalan bagi warga sebagai jalur mengungsi.
Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas yang menguasai Gaza sebagai balasan atas serangan yang menewaskan 1.300 warga Israel.
Israel sudah mengepumg total Jalur Gaza dan membombardirnya dengan serangan udara besar-besaran. Israel juga memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar bagi seluruh penduduk Gaza.
Pihak-pihak berwenang di Gaza mengatakan lebih dari 2.200 orang tewas yang seperempat di antaranya anak-anak. 10.000-an orang lainnya terluka.
Israel pada Jumat menyerukan semua dari sekitar sejuta penduduk Kota Gaza agar pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.
Sebaliknya, Hamas meminta warga Gaza tidak pergi dengan mengatakan jalan keluar tidak aman dan puluhan orang tewas akibat serangan terhadap mobil dan truk pembawa pengungsi pada Jumat.
"Atas undangan Kerajaan Arab Saudi, yang memimpin KTT Islam dan Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam, Komite Eksekutif OKI akan mengadakan pertemuan darurat," kata OKI seperti dikutip kantor berita Andadolu pada Sabtu.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencermati ekskalasi situasi militer di Gaza dan sekitarnya serta kondisi yang kian parah, yang membahayakan kehidupan warga sipil dan keamanan serta stabilitas kawasan secara keseluruhan, kata OKI.
Pertemuan tersebut akan dilangsungkan di markas Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah, Arab Saudi.
Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung sejak pekan lalu terus berlanjut.
Menurut laporan Reuters, ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada Sabtu karena mengkhawatirkan serangan darat Israel.
Israel terus menggempur daerah kantong tersebut dengan serangan udara, tapi menyatakan tetap membuka dua jalan bagi warga sebagai jalur mengungsi.
Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas yang menguasai Gaza sebagai balasan atas serangan yang menewaskan 1.300 warga Israel.
Israel sudah mengepumg total Jalur Gaza dan membombardirnya dengan serangan udara besar-besaran. Israel juga memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar bagi seluruh penduduk Gaza.
Pihak-pihak berwenang di Gaza mengatakan lebih dari 2.200 orang tewas yang seperempat di antaranya anak-anak. 10.000-an orang lainnya terluka.
Israel pada Jumat menyerukan semua dari sekitar sejuta penduduk Kota Gaza agar pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.
Sebaliknya, Hamas meminta warga Gaza tidak pergi dengan mengatakan jalan keluar tidak aman dan puluhan orang tewas akibat serangan terhadap mobil dan truk pembawa pengungsi pada Jumat.