Jakarta (ANTARA) - Oknum atau orang tidak dikenal membakar motor milik warga di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kampung Baru, Kembangan, Jakarta Barat, pada Senin pagi.

Adapun motif pembakaran tersebut belum diketahui oleh warga sekitar."Pas jam 04.00 WIB, ngaji mushala tuh saya kedengaran 'pretek-pretek' (suara). Apaan tuh ya kata saya gitu. Pas saya lihat, merah banget. Saya bangunin suami saya," kata salah satu warga, Atun (52) kepada wartawan di lokasi kejadian.

Atun mengaku, ketika dirinya dan warga menuju sumber api, motor yang terparkir di lahan kawasan RPTRA itu sudah hangus. Dua motor lainnya terkena hawa panas dan badan motor meleleh.

"Motor suami sama anak saya kena. Yang dua motor lagi cuma kena hawa panas aja," ujar Atun.

Atun menjelaskan, ketika mendekati sumber api, dirinya sama sekali tidak melihat ada orang. Karena itu ia tak mengetahui persis pelakunya dan maksud dari pembakaran motor itu.

"Ini (motor) kayak disimpan sampah. Jadi sampah plastik ditaruh di motor terus dibakar," kata dia.

Sementara anak Atun, Eky (32) kaget ketika mendengar kabar motornya dibakar oleh orang tak dikenal tersebut.

Namun yang dia ketahui, hampir setiap malam banyak remaja yang nongkrong di sekitaran RPTRA tersebut. Bahkan remaja tersebut nongkrong di waktu tengah malam.

"Kalau tiap malam banyak anak-anak muda nongkrong," tuturnya.
 

Dikatakan Eky, para remaja terdiri dari pria dan wanita itu nongkrong berjumlah belasan orang. Ia menyebutkan kerap menemukan alat kontrasepsi dan plastik klip di tempat nongkrong mereka.

"Pada nongkrong kadang jam 24.00 WIB masih nongkrong. Ditemuin alat kontrasepsi sama plastik klip, cuma sama kebersihan langsung dibersihin," katanya.

Kasus pembakaran motor oleh orang tak dikenal itu telah dilaporkan ke polisi. Beberapa warga juga masih diperiksa polisi untuk dimintai keterangan.

Eky mengatakan, CCTV di sekitar lokasi tak menunjukkan jelas aksi pembakaran tersebut akibat tertutup pohon besar yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).



 


Pewarta : Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024