Palu (ANTARA) -
Sebagai garda terdepan, katanya TNI harus memiliki tingkat kesiapsiagaan yang optimal, sehingga siap menjalankan amanat dari tugas negara, kapan pun dan di mana pun dibutuhkan sesuai visi TNI AD profesional dan responsif.
"Deklarasi Pemilu damai yang sudah dilakukan sebelumnya, merupakan bentuk komitmen menyatukan tekad untuk menjaga kondusifitas agenda nasional ini dari gangguan pihak mana pun. Selain itu masyarakat juga harus ikut andil menyukseskan pemilu guna mewujudkan demokrasi bermartabat," tutur Dody.
Pemilu merupakan sarana menyalurkan hak konstitusi oleh masyarakat yang telah memenuhi syarat memilih, dan dalam pelaksanaan pesta demokrasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban bisa saja terjadi, sehingga perlu langkah-langkah pencegahan yang konkret.
TNI-Polri telah membangun sinergisitas untuk mewujudkan situasi yang kondusif dan sejuk dalam kontestasi pemilu, termasuk pada saat persiapan pemilihan ikut terlibat aktif, salah satunya mengawal distribusi logistik termasuk ke wilayah terpencil.
"Kami selalu siap menjalankan tugas untuk menjaga kedaulatan negara, tidak terkecuali konteks pemilu karena agenda ini sangat vital dan kami memastikan seluruh jajaran siap mengawal pelaksanaannya," kata dia menegaskan.
Kesiapsiagaan itu ditandai dengan apel gelar pasukan secara nasional pada hari ini (Rabu-red).
Komandan Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako, Sulawesi Tengah, Brigjen TNI Dody Triwinarto mengingatkan personel di jajarannya agar tidak terlibat dalam pusaran politik praktis.
"Prajurit agar teguh menjaga netralitas TNI, serta sinergisitas TNI-Polri dan tidak terlibat dalam pusaran politik praktis untuk menjaga keamanan Pemilu," kata Danrem Dody di Palu, Rabu.
Dikatakannya, pengamanan dan kesuksesan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab TNI.
"Pemilu adalah salah satu agenda nasional yang harus terjamin keamanan dan kesuksesannya. Olehnya TNI sebagai bagian dari perangkat negara harus memastikan situasi yang kondusif," kata
"Prajurit agar teguh menjaga netralitas TNI, serta sinergisitas TNI-Polri dan tidak terlibat dalam pusaran politik praktis untuk menjaga keamanan Pemilu," kata Danrem Dody di Palu, Rabu.
Dikatakannya, pengamanan dan kesuksesan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab TNI.
"Pemilu adalah salah satu agenda nasional yang harus terjamin keamanan dan kesuksesannya. Olehnya TNI sebagai bagian dari perangkat negara harus memastikan situasi yang kondusif," kata
Sebagai garda terdepan, katanya TNI harus memiliki tingkat kesiapsiagaan yang optimal, sehingga siap menjalankan amanat dari tugas negara, kapan pun dan di mana pun dibutuhkan sesuai visi TNI AD profesional dan responsif.
"Deklarasi Pemilu damai yang sudah dilakukan sebelumnya, merupakan bentuk komitmen menyatukan tekad untuk menjaga kondusifitas agenda nasional ini dari gangguan pihak mana pun. Selain itu masyarakat juga harus ikut andil menyukseskan pemilu guna mewujudkan demokrasi bermartabat," tutur Dody.
Pemilu merupakan sarana menyalurkan hak konstitusi oleh masyarakat yang telah memenuhi syarat memilih, dan dalam pelaksanaan pesta demokrasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban bisa saja terjadi, sehingga perlu langkah-langkah pencegahan yang konkret.
TNI-Polri telah membangun sinergisitas untuk mewujudkan situasi yang kondusif dan sejuk dalam kontestasi pemilu, termasuk pada saat persiapan pemilihan ikut terlibat aktif, salah satunya mengawal distribusi logistik termasuk ke wilayah terpencil.
"Kami selalu siap menjalankan tugas untuk menjaga kedaulatan negara, tidak terkecuali konteks pemilu karena agenda ini sangat vital dan kami memastikan seluruh jajaran siap mengawal pelaksanaannya," kata dia menegaskan.
Kesiapsiagaan itu ditandai dengan apel gelar pasukan secara nasional pada hari ini (Rabu-red).