Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memberikan bantuan pemenuhan gizi bagi masyarakat, sebagai upaya dukungan terhadap pemerintah setempat dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
"Masalah stunting menjadi satu perhatian Baznas Sigi yang digencarkan lewat program pemberian bantuan gizi," ujar Ketua Baznas Kabupaten Sigi Hadi Wijaya, di Sigi, Sabtu.
Baznas Kabupaten Sigi menyalurkan bantuan 500 butir telur ayam kepada warga rentan dan rawan terdampak stunting di Kecamatan Kinovaro.
Hadi Wijaya mengatakan, program pencegahan stunting yang dilakukan oleh Baznas Sigi, merupakan satu agenda nasional yang dilaksanakan oleh Baznas di seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, dengan tujuan untuk mendukung percepatan pengentasan stunting yang dilaksanakan oleh pemerintah.
"Program stunting ini tidak hanya di lakukan oleh Baznas Sigi, akan tetapi seluruh Baznas di seluruh wilayah Indonesia dan hal ini juga dikuatkan melalui penyampaian Ketua Baznas RI
Noor Achmad di setiap acara Baznas," ungkapnya.
Baznas, kata dia, memberikan perhatian kepada masalah kesehatan masyarakat, di dalamnya termasuk masalah stunting, yang salah satu faktor penyebabnya dikarenakan kekurangan gizi atau protein.
Pemenuhan gizi masyarakat khususnya, kata Hadi, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, akan menjadi perhatian semua pihak. Sehingga dibutuhkan kolaborasi agar intervensi dalam penanganan stunting berjalan optimal.
"Hal ini demi mewujudkan generasi emas yang unggul di masa mendatang," ujarnya.
Terkait hal itu, Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mengapresiasi pada Baznas Sigi atas keikutsertaan bersama pemerintah dalam pengentasan stunting di Kabupaten Sigi.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Baznas Sigi, yang telah peduli terhadap kesehatan masyarakat Sigi," kata Samuel.
Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 kasus stunting di Kabupaten Sigi mengalami penurunan 3,9 persen atau menjadi 36,8 persen dari sebelumnya 40,7 persen pada 2021.
Sementara berdasarkan hasil survei SSGI Provinsi Sulawesi Tengah bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sigi tahun 2022 mencapai 36,8 persen.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak, dimana tinggi badan anak tidak sebanding dengan perkembangan usianya. Stunting, salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu kurangnya asupan gizi terhadap ibu hamil.
Stunting tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan anak dalam tumbuh kembangnya .
Pemerintah Kabupaten Sigi menggencarkan program sejuta telur untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam membangun kesehatan masyarakat sekaligus sebagai upaya pencegahan stunting.
"Iya, pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat salah satunya dengan program sejuta telur," kata Samuel.
"Masalah stunting menjadi satu perhatian Baznas Sigi yang digencarkan lewat program pemberian bantuan gizi," ujar Ketua Baznas Kabupaten Sigi Hadi Wijaya, di Sigi, Sabtu.
Baznas Kabupaten Sigi menyalurkan bantuan 500 butir telur ayam kepada warga rentan dan rawan terdampak stunting di Kecamatan Kinovaro.
Hadi Wijaya mengatakan, program pencegahan stunting yang dilakukan oleh Baznas Sigi, merupakan satu agenda nasional yang dilaksanakan oleh Baznas di seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, dengan tujuan untuk mendukung percepatan pengentasan stunting yang dilaksanakan oleh pemerintah.
"Program stunting ini tidak hanya di lakukan oleh Baznas Sigi, akan tetapi seluruh Baznas di seluruh wilayah Indonesia dan hal ini juga dikuatkan melalui penyampaian Ketua Baznas RI
Noor Achmad di setiap acara Baznas," ungkapnya.
Baznas, kata dia, memberikan perhatian kepada masalah kesehatan masyarakat, di dalamnya termasuk masalah stunting, yang salah satu faktor penyebabnya dikarenakan kekurangan gizi atau protein.
Pemenuhan gizi masyarakat khususnya, kata Hadi, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, akan menjadi perhatian semua pihak. Sehingga dibutuhkan kolaborasi agar intervensi dalam penanganan stunting berjalan optimal.
"Hal ini demi mewujudkan generasi emas yang unggul di masa mendatang," ujarnya.
Terkait hal itu, Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mengapresiasi pada Baznas Sigi atas keikutsertaan bersama pemerintah dalam pengentasan stunting di Kabupaten Sigi.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Baznas Sigi, yang telah peduli terhadap kesehatan masyarakat Sigi," kata Samuel.
Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 kasus stunting di Kabupaten Sigi mengalami penurunan 3,9 persen atau menjadi 36,8 persen dari sebelumnya 40,7 persen pada 2021.
Sementara berdasarkan hasil survei SSGI Provinsi Sulawesi Tengah bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sigi tahun 2022 mencapai 36,8 persen.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak, dimana tinggi badan anak tidak sebanding dengan perkembangan usianya. Stunting, salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu kurangnya asupan gizi terhadap ibu hamil.
Stunting tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan anak dalam tumbuh kembangnya .
Pemerintah Kabupaten Sigi menggencarkan program sejuta telur untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam membangun kesehatan masyarakat sekaligus sebagai upaya pencegahan stunting.
"Iya, pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat salah satunya dengan program sejuta telur," kata Samuel.