Banggai Kepulauan, Sulteng (ANTARA) - Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir mengemukakan kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) harus berada di bagian terdepan dalam upaya pengentasan stunting, yang dilakukan berbasis rumah tangga atau keluarga.
"Kader PKK sebagai agen perubahan, berada paling depan dalam mengatasi masalah stunting," kata Ihsan Basir, di Banggai Kepulauan, Rabu.
Ihsan Basir hadir dan menyampaikan arahan dalam kegiatan pelatihan fasilitator kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan.
Fasilitator kader PKK tersebut akan bertugas di tingkat desa, dalam melaksanakan 10 program prioritas PKK termasuk mengenai pemenuhan gizi layak bagi masyarakat.
Pelatihan tersebut, dinilainya sangat penting dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para fasilitator kader PKK desa dalam melaksanakan pendampingan kepada keluarga rentan stunting, demi terwujudnya keluarga berkualitas yang sehat dan bebas dari stunting.
"Kegiatan pelatihan para kader PKK desa, nantinya akan menjadi kader "Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di masing - masing desa lokus stunting," ujarnya.
Bupati mengutarakan pengentasan stunting telah menjadi agenda nasional, sehingga Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan terus melakukan berbagai program dan kegiatan intervensi penurunan stunting mulai dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.
Intervensi ini dilakukan bersama - sama melibatkan stakeholder terkait, mitra pemerintah, serta masyarakat.
"Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2024 harus sama dengan target nasional penurunan stunting yaitu tersisa 14 persen," ungkapnya.
Berdasarkan hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) melalui aplikasi elektronik, angka kasus stunting di Banggai Kepulauan pada 2019 tercatat 22,6 persen, atau naik menjadi 23 persen pada 2020.
Kemudian angka kasus stunting di Banggai Kepulauan menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.
Maka, kata Bupati, peran PKK sangat krusial dalam upaya penanggulangan stunting. Oleh karena itu, melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), diharapkan dapat memberikan solusi konkret dalam mengatasi masalah stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan.
"Percepatan penurunan stunting tentunya memerlukan komitmen yang kuat dan kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci optimalisasi pengentasan stunting," sebutnya.
Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir hadir dalam kegiatan pelatihan fasilitator kader PKK tingkat kabupaten (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Bangkep)
"Kader PKK sebagai agen perubahan, berada paling depan dalam mengatasi masalah stunting," kata Ihsan Basir, di Banggai Kepulauan, Rabu.
Ihsan Basir hadir dan menyampaikan arahan dalam kegiatan pelatihan fasilitator kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan.
Fasilitator kader PKK tersebut akan bertugas di tingkat desa, dalam melaksanakan 10 program prioritas PKK termasuk mengenai pemenuhan gizi layak bagi masyarakat.
Pelatihan tersebut, dinilainya sangat penting dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para fasilitator kader PKK desa dalam melaksanakan pendampingan kepada keluarga rentan stunting, demi terwujudnya keluarga berkualitas yang sehat dan bebas dari stunting.
"Kegiatan pelatihan para kader PKK desa, nantinya akan menjadi kader "Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di masing - masing desa lokus stunting," ujarnya.
Bupati mengutarakan pengentasan stunting telah menjadi agenda nasional, sehingga Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan terus melakukan berbagai program dan kegiatan intervensi penurunan stunting mulai dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.
Intervensi ini dilakukan bersama - sama melibatkan stakeholder terkait, mitra pemerintah, serta masyarakat.
"Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2024 harus sama dengan target nasional penurunan stunting yaitu tersisa 14 persen," ungkapnya.
Berdasarkan hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) melalui aplikasi elektronik, angka kasus stunting di Banggai Kepulauan pada 2019 tercatat 22,6 persen, atau naik menjadi 23 persen pada 2020.
Kemudian angka kasus stunting di Banggai Kepulauan menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.
Maka, kata Bupati, peran PKK sangat krusial dalam upaya penanggulangan stunting. Oleh karena itu, melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), diharapkan dapat memberikan solusi konkret dalam mengatasi masalah stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan.
"Percepatan penurunan stunting tentunya memerlukan komitmen yang kuat dan kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci optimalisasi pengentasan stunting," sebutnya.