Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono memberikan apresiasi atas perhelatan Festival Sagu di Desa Sebangun, Sebawi dan hal itu bisa mengangkat potensi daerah.
"Pemkab Sambas sangat mengapresiasi atas inovasi kreasi yang dilakukan oleh Desa Sebangun yang luar biasa telah menggelar agenda festival sagu yang ketiga ini dan tentu hal yang sangat langka karena tidak semua daerah, tidak semua kecamatan, tidak semua desa yang punya pohon sagu," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu (18/11).
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung festival sagu agar dapat mengangkat potensi kuliner dan wisata yang ada di Desa Sebangun.
"Semua komponen termasuk dinas terkait untuk terus mendukung kegiatan ini agar tidak berhenti pada festival ketiga ini. Pada tahun selanjutnya nanti, saya minta kegiatan ini di agendakan kembali dan lebih meriah lagi,"kata dia.
Ia berharap ada produk turunan dari sagu lebih banyak dan hal itu sejalan dengan visi misi Sambas berkemajuan satu di antara sembilan produk unggulan itu ada satu desa satu produk.
"Saya berharap sagu ini tidak hanya dibuat lempeng, tapi ada turunan lagi yang berbentuk kemasan sehingga Desa Sebangun bisa memproduksi berbagai macam ragam kuliner dari sagu" kata dia.
Ia mengatakan sagu merupakan tanaman hutan, tetapi bisa dilestarikan dan diolah menjadi olahan kuliner. Sagu ini juga bisa menjadi makanan pokok alternatif oleh sebab itu tolong jangan di tebang habis pohon sagu.
"Saya khawatir ke depannya jika terjadi krisis pangan beras. Selain beras, sagu bisa menjadi salah satu solusi makanan pokok alternatif orang Sambas. Oleh karena itu saya minta tolong sagu tetap dilestarikan" jelas dia.
Ia berharap tahun depan acara seperti ini bisa lebih meriah lagi, dengan mengundang seluruh desa yang ada di Kabupaten Sambas.
"Sehingga keberadaan sagu dan potensi sagu yang ada di sini bisa diketahui orang ramai dan saya berkomitmen untuk mematenkan produk unggulan olahan sagu yang ada di Desa Sebangun,"papar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sebangun Sarbini mengatakan sagu merupakan tanaman kearifan lokal yang ada di Desa Sebangun.
"Sagu ini merupakan ciri khas Desa Sebangun, dengan demikian kita akan memperkenalkan produk olahan sagu sebagai produk unggulan. Sesuai dengan arahan bupati yaitu satu desa satu produk," kata dia.
Ia mengatakan saat ini masih dalam tahap pengembangan dan perlu banyak bantuan dari dinas UMKM untuk mengarahkan dan memberikan pembinaan dalam memproduksi produk olahan sagu.
"Saya berharap kedepannya dapat dukungan pengembangan produk olahan sagu dari pemerintah Kabupaten Sambas dan instansi terkait agar perekonomian di Desa Sebangun meningkat" ucap dia
"Pemkab Sambas sangat mengapresiasi atas inovasi kreasi yang dilakukan oleh Desa Sebangun yang luar biasa telah menggelar agenda festival sagu yang ketiga ini dan tentu hal yang sangat langka karena tidak semua daerah, tidak semua kecamatan, tidak semua desa yang punya pohon sagu," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu (18/11).
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung festival sagu agar dapat mengangkat potensi kuliner dan wisata yang ada di Desa Sebangun.
"Semua komponen termasuk dinas terkait untuk terus mendukung kegiatan ini agar tidak berhenti pada festival ketiga ini. Pada tahun selanjutnya nanti, saya minta kegiatan ini di agendakan kembali dan lebih meriah lagi,"kata dia.
Ia berharap ada produk turunan dari sagu lebih banyak dan hal itu sejalan dengan visi misi Sambas berkemajuan satu di antara sembilan produk unggulan itu ada satu desa satu produk.
"Saya berharap sagu ini tidak hanya dibuat lempeng, tapi ada turunan lagi yang berbentuk kemasan sehingga Desa Sebangun bisa memproduksi berbagai macam ragam kuliner dari sagu" kata dia.
Ia mengatakan sagu merupakan tanaman hutan, tetapi bisa dilestarikan dan diolah menjadi olahan kuliner. Sagu ini juga bisa menjadi makanan pokok alternatif oleh sebab itu tolong jangan di tebang habis pohon sagu.
"Saya khawatir ke depannya jika terjadi krisis pangan beras. Selain beras, sagu bisa menjadi salah satu solusi makanan pokok alternatif orang Sambas. Oleh karena itu saya minta tolong sagu tetap dilestarikan" jelas dia.
Ia berharap tahun depan acara seperti ini bisa lebih meriah lagi, dengan mengundang seluruh desa yang ada di Kabupaten Sambas.
"Sehingga keberadaan sagu dan potensi sagu yang ada di sini bisa diketahui orang ramai dan saya berkomitmen untuk mematenkan produk unggulan olahan sagu yang ada di Desa Sebangun,"papar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sebangun Sarbini mengatakan sagu merupakan tanaman kearifan lokal yang ada di Desa Sebangun.
"Sagu ini merupakan ciri khas Desa Sebangun, dengan demikian kita akan memperkenalkan produk olahan sagu sebagai produk unggulan. Sesuai dengan arahan bupati yaitu satu desa satu produk," kata dia.
Ia mengatakan saat ini masih dalam tahap pengembangan dan perlu banyak bantuan dari dinas UMKM untuk mengarahkan dan memberikan pembinaan dalam memproduksi produk olahan sagu.
"Saya berharap kedepannya dapat dukungan pengembangan produk olahan sagu dari pemerintah Kabupaten Sambas dan instansi terkait agar perekonomian di Desa Sebangun meningkat" ucap dia