Jakarta (ANTARA) -
"Kementerian Agama menerima jumlah PPPK terbesar, 40.000 lebih, di antara semua kementerian dan lembaga. Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Orientasi yang digelar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini diikuti lebih dari 40.000 orang peserta dari berbagai latar belakang yang memulai perjalanannya menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Menag menegaskan bahwa ke depan, karakter ASN harus teguh dan benar-benar mengedepankan pelayanan kepada publik.
"Kita tidak lagi ingin mendengar ASN yang hanya minta dilayani, tetapi ASN yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada publik," kata dia.
Yaqut memberikan pesan kepada para peserta Orientasi PPPK tentang pentingnya menghargai peran orang tua dalam setiap kesuksesan.
Ia juga meminta para peserta untuk menjaga hubungannya dengan para orang tua, bahkan setelah mereka wafat
"Saudara-saudara sekalian, SK PPPK yang diterima merupakan hasil doa dan didikan orang tua. Ingatlah untuk menghormati dan mengucapkan terima kasih kepada mereka. Datangilah makam orang tua, ziarahi, dan jaga amanah negara," katanya.
Diklat yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Balitbang Diklat mendapat sorotan khusus. Menag meminta jajarannya agar diklat tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi untuk bisa membentuk mental, dan pola pikir melayani yang kuat di kalangan ASN.
Sementara itu, Kepala Balitbang Diklat Suyitno mengatakan orientasi PPPK tahun ini menggunakan pendekatan campuran (blended).
Para peserta sebelumnya sudah mengikuti Massive Open Online Courses (MOOC). Sisanya karena harus ada penguatan karakter dan penguatan disiplin, maka dilakukan dengan tatap muka yang nanti akan dikawal oleh para widyaiswara yang ada di Indonesia.
"Saya mengucapkan selamat kepada Bapak dan Ibu PPPK semuanya, anda semua memasuki keluarga besar ASN Kemenag. Kata kuncinya hanya satu, loyal terhadap perintah pimpinan," kata dia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak aparatur sipil negara (ASN) untuk meneguhkan mentalitas pelayanan kepada publik, yang disampaikannya saat Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama.
Orientasi yang digelar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini diikuti lebih dari 40.000 orang peserta dari berbagai latar belakang yang memulai perjalanannya menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Menag menegaskan bahwa ke depan, karakter ASN harus teguh dan benar-benar mengedepankan pelayanan kepada publik.
"Kita tidak lagi ingin mendengar ASN yang hanya minta dilayani, tetapi ASN yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada publik," kata dia.
Yaqut memberikan pesan kepada para peserta Orientasi PPPK tentang pentingnya menghargai peran orang tua dalam setiap kesuksesan.
Ia juga meminta para peserta untuk menjaga hubungannya dengan para orang tua, bahkan setelah mereka wafat
"Saudara-saudara sekalian, SK PPPK yang diterima merupakan hasil doa dan didikan orang tua. Ingatlah untuk menghormati dan mengucapkan terima kasih kepada mereka. Datangilah makam orang tua, ziarahi, dan jaga amanah negara," katanya.
Diklat yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Balitbang Diklat mendapat sorotan khusus. Menag meminta jajarannya agar diklat tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi untuk bisa membentuk mental, dan pola pikir melayani yang kuat di kalangan ASN.
Sementara itu, Kepala Balitbang Diklat Suyitno mengatakan orientasi PPPK tahun ini menggunakan pendekatan campuran (blended).
Para peserta sebelumnya sudah mengikuti Massive Open Online Courses (MOOC). Sisanya karena harus ada penguatan karakter dan penguatan disiplin, maka dilakukan dengan tatap muka yang nanti akan dikawal oleh para widyaiswara yang ada di Indonesia.
"Saya mengucapkan selamat kepada Bapak dan Ibu PPPK semuanya, anda semua memasuki keluarga besar ASN Kemenag. Kata kuncinya hanya satu, loyal terhadap perintah pimpinan," kata dia.