Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meninjau Masjid Walidah Dahlan yang didesain ramah lingkungan di kawasan kampus Universitas Aisyiah Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
Rektor Universitas Aisyiah (Unisa) Yogyakarta Warsiti yang mendampingi Presiden Jokowi selama peninjauan menjelaskan bahwa masjid tersebut dibangun tidak hanya untuk kepentingan civitas, tetapi juga masyarakat umum.
"Masjid ini memang didirikan dalam rangka untuk pertama, pastinya memenuhi kebutuhan civitas. Selain itu, karena letak yang strategis, masjid ini juga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas," kata Warsiti berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Warsiti, Masjid Walidah Dahlan dirancang dengan desain yang ramah lingkungan, misalnya sirkulasi air wudu yang bisa dipakai kembali.
Selain itu, masjid juga didesain dengan sistem ventilasi udara yang menciptakan adanya penghematan energi.
"Jadi, memang kita desain untuk hemat energi dan itu memang salah satu dari visi Aisyiah Yogyakarta sebagai kampus berwawasan kesehatan," imbuhnya.
Masjid Walidah Dahlan diberi nama dari dua tokoh Muhammadiyah, yakni pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan dan istrinya, Siti Walidah. Kedua tokoh tersebut dinilai telah memberikan inspirasi kepada umat, khususnya kaum perempuan agar bisa terus maju.
Dalam kesempatan sama, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta Siti Noordjannah Djohantini menambahkan bahwa Presiden Jokowi mengapresiasi kehadiran Masjid Walidah Dahlan.
Presiden juga mengapresiasi desain serta cepatnya pembangunan masjid tersebut.
"Beliau memang sejak awal sudah melihat dan mendukung keberadaan masjid di sebuah kampus. Oleh karena itu, Bapak Presiden mengatakan bahwa ini masjid yang dimiliki oleh Aisyiah, oleh Universitas Aisyiah yang membanggakan," kata Siti.
Siti pun berharap Masjid Walidah Dahlan dapat menjadi masjid yang makmur, tidak hanya digunakan ibadah, tetapi juga untuk berbagai kegiatan, salah satunya pemberdayaan ekonomi. Dengan begitu, masjid tersebut tidak ditujukan untuk civitas kampus, tetapi juga masyarakat.
Usai melakukan peninjauan, Presiden Jokowi kemudian menunaikan shalat zuhur berjamaah di Masjid Walidah Dahlan.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Rektor Universitas Aisyiah (Unisa) Yogyakarta Warsiti yang mendampingi Presiden Jokowi selama peninjauan menjelaskan bahwa masjid tersebut dibangun tidak hanya untuk kepentingan civitas, tetapi juga masyarakat umum.
"Masjid ini memang didirikan dalam rangka untuk pertama, pastinya memenuhi kebutuhan civitas. Selain itu, karena letak yang strategis, masjid ini juga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas," kata Warsiti berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Warsiti, Masjid Walidah Dahlan dirancang dengan desain yang ramah lingkungan, misalnya sirkulasi air wudu yang bisa dipakai kembali.
Selain itu, masjid juga didesain dengan sistem ventilasi udara yang menciptakan adanya penghematan energi.
"Jadi, memang kita desain untuk hemat energi dan itu memang salah satu dari visi Aisyiah Yogyakarta sebagai kampus berwawasan kesehatan," imbuhnya.
Masjid Walidah Dahlan diberi nama dari dua tokoh Muhammadiyah, yakni pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan dan istrinya, Siti Walidah. Kedua tokoh tersebut dinilai telah memberikan inspirasi kepada umat, khususnya kaum perempuan agar bisa terus maju.
Dalam kesempatan sama, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta Siti Noordjannah Djohantini menambahkan bahwa Presiden Jokowi mengapresiasi kehadiran Masjid Walidah Dahlan.
Presiden juga mengapresiasi desain serta cepatnya pembangunan masjid tersebut.
"Beliau memang sejak awal sudah melihat dan mendukung keberadaan masjid di sebuah kampus. Oleh karena itu, Bapak Presiden mengatakan bahwa ini masjid yang dimiliki oleh Aisyiah, oleh Universitas Aisyiah yang membanggakan," kata Siti.
Siti pun berharap Masjid Walidah Dahlan dapat menjadi masjid yang makmur, tidak hanya digunakan ibadah, tetapi juga untuk berbagai kegiatan, salah satunya pemberdayaan ekonomi. Dengan begitu, masjid tersebut tidak ditujukan untuk civitas kampus, tetapi juga masyarakat.
Usai melakukan peninjauan, Presiden Jokowi kemudian menunaikan shalat zuhur berjamaah di Masjid Walidah Dahlan.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.