Kota Palu (ANTARA) -
Menurutnya, penampilan tersebut sudah jauh hari dipersiapkan demi hasil yang maksimal. Selain itu, Warga Binaan LPP Palu sudah menjadi langganan untuk mengisi acara di sejumlah kegiatan besar.
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas III Palu ambil bagian tampil langsung dalam kegiatan Pesona Sulawesi Tengah 2024, yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Kamis.
Kali ini LPP Palu menampilkan tarian dengan nama "Indonesia Menari 2019" yang dibawakan oleh tiga orang warga binaan.
Menurut Kalapas Perempuan Palu, Nur Mustafidah yang turut hadir langsung mengikuti kegiatan berharap, ke depannya para warga binaan ini bisa tampil di kegiatan kegiatan lainnya.
"Penampilan yang bagus, semoga kedepannya warga binaan ini terus dipercaya tampil dalam kegiatan seperti ini, imbasnya kegiatan pembinaan yang kita jalankan memberikan hasil sesuai yang diharapkan," ungkapnya.
Menurutnya, penampilan tersebut sudah jauh hari dipersiapkan demi hasil yang maksimal. Selain itu, Warga Binaan LPP Palu sudah menjadi langganan untuk mengisi acara di sejumlah kegiatan besar.
"Hal ini menandakan suksesnya pembinaan dan pelatihan khususnya pada bidang kesenian yang diberikan kepada warga binaan," terangnya.
Kegiatan ini mengusung tema "Perlindungan dan Pemanfaatan Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Untuk Pesona Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Anggoro Dasananto, Plh. Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Ricky Dwi Biantoro, Plh. Kadiv Yankumham, Herlina, Kepala Dinas Kebudayaan Prov. Sulteng, Andi Kamal, Perwakilan Dinas Parekraf Prov. Sulteng, Max William Baginda.
Turut hadir pemateri kegiatan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual yaitu Aldiansyah Pradana Putra dan Laina Sumarlina Sitohang.
Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Anggoro Dasananto dalam sambutannya menambahkan, "Pemerintah terus berupaya memberikan fasilitasi dan edukasi kepada masyarakat terkait KIK. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat khususnya Sulawesi Tengah akan pentingnya KIK dan mendorong mereka untuk mendaftarkan KIK mereka,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, menyatakan bahwa KIK memiliki potensi besar dalam mendorong ekonomi dan daya tarik wisata di Sulawesi Tengah.
"Oleh karena itu, kami menyelenggarakan kegiatan "Pesona Sulawesi Tengah 2024" ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya KIK dan mendorong mereka untuk mendaftarkan KIK mereka," ujar Kakanwil Hermansyah Siregar.
Selain itu, Kepala Sub Bidang Kekayaan Intelektual, Aida melalui kegiatan tersebut terus berupaya agar Megalit di wilayahnya didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK). Hal ini dilakukan untuk melindungi warisan budaya tersebut sekaligus meningkatkan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata.
"Megalit ini merupakan aset berharga yang harus kita jaga dan lestarikan. Oleh karena itu, kami mendorong agar Megalit didaftarkan sebagai KIK agar terhindar dari klaim pihak lain," ujar Aida.
Diharapkan dengan terselenggaranya kegiatan ini, KIK di Sulawesi Tengah dapat terlindungi dan dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Penyerahan Sertifikat Pencatatan KIK kepada perwakilan dari daerah masing – masing.