Mamosalato, Sulteng (ANTARA) - Jalan poros yang menghubungkan ibukota Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara dengan desa paling terpencil Menyoe, kini semakin mulus.
Pada musim kampanye Pilkada Morut tahun 2022, jalan poros dari Tanasumpu - Winangabino - Lijo - Parangisi - Uepakatu - Menyoe, tergolong sangat parah. Jalan ke arah perkampungan suku Wana tersebut bisa ditempuh sehari semalam.
Karena kondisi jalan yang berlumpur, licin dan penuh kubangan, kendaraan roda empat seringkali tertanam sehingga penumpangnya harus berjalan kaki. Ini berlangsung hingga setahun yang lalu.
Bupati Morut Delis Julkarson Hehi bersama Wakil Bupati H. Djira merasakan sendiri berjalan kaki lewat jalan setapak untuk bisa menemui warga Menyoe dan sekitarnya.
Kini, jalan itu nyaris tanpa hambatan. Bisa ditempuh hanya dalam waktu satu jam lebih. Untuk ukuran jalan di pedalaman, suasana sekarang sangat bagus. Masyarakat pun menyambutnya dengan sukacita.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah (Pemda Morut). Kami tidak pernah bermimpi jalan ini bisa bagus seperti ini," kata seorang tokoh masyarakat di Dusun Ngoyo, Desa Menyoe.
Selain menggunakan dana APBD Morut, terbukanya jalan ini juga berkat partisipasi perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Cipta Agro Sakti (CAS). Perusahaan ini mengerahkan alat beratnya untuk menggusur dan meratakan jalan poros yang telah lama dirindukan masyarakat setempat.
Terbukanya akses jalan ke arah Menyoe ini sudah diprogramkan pemerintahan Delis-Djira sejak awal memimpin Kabupaten Morowali Utara.
Pada musim kampanye Pilkada Morut tahun 2022, jalan poros dari Tanasumpu - Winangabino - Lijo - Parangisi - Uepakatu - Menyoe, tergolong sangat parah. Jalan ke arah perkampungan suku Wana tersebut bisa ditempuh sehari semalam.
Karena kondisi jalan yang berlumpur, licin dan penuh kubangan, kendaraan roda empat seringkali tertanam sehingga penumpangnya harus berjalan kaki. Ini berlangsung hingga setahun yang lalu.
Bupati Morut Delis Julkarson Hehi bersama Wakil Bupati H. Djira merasakan sendiri berjalan kaki lewat jalan setapak untuk bisa menemui warga Menyoe dan sekitarnya.
Kini, jalan itu nyaris tanpa hambatan. Bisa ditempuh hanya dalam waktu satu jam lebih. Untuk ukuran jalan di pedalaman, suasana sekarang sangat bagus. Masyarakat pun menyambutnya dengan sukacita.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah (Pemda Morut). Kami tidak pernah bermimpi jalan ini bisa bagus seperti ini," kata seorang tokoh masyarakat di Dusun Ngoyo, Desa Menyoe.
Selain menggunakan dana APBD Morut, terbukanya jalan ini juga berkat partisipasi perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Cipta Agro Sakti (CAS). Perusahaan ini mengerahkan alat beratnya untuk menggusur dan meratakan jalan poros yang telah lama dirindukan masyarakat setempat.
Terbukanya akses jalan ke arah Menyoe ini sudah diprogramkan pemerintahan Delis-Djira sejak awal memimpin Kabupaten Morowali Utara.