Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan bantuan untuk penurunan stunting di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, sebagai salah satu lokasi khusus (lokus) untuk penurunan angka stunting dengan melibatkan perangkat daerah dalam penanganan tersebut.
"BRIDA Sulteng salurkan bantuan ke Desa Tuva sebagai lokus yang ditangani oleh BRIDA provinsi yakni makanan tambahan seperti telur, susu formula untuk bayi dan juga ibu hamil," kata Ketua BRIDA Sulteng Faridah Lamarauna di Sigi, Selasa.
Dia mengemukakan penyaluran tahap pertama diberikan langsung kepada orang tua anak yang mengalami dan berisiko stunting.
"Pemberian bantuan tahap pertama itu tidak berjalan efektif, sehingga pada penyaluran bantuan tahap kedua pemerintah setempat mengganti pola dengan pelibatan kader posyandu dalam rangka pemberian makanan tambahan dan juga pemantauan dari bantuan yang diberikan," ucapnya.
Sementara Bidan Desa Tuva Sudarni menuturkan terdapat perkembangan pada empat dari sembilan anak yang berisiko stunting. Ia mengatakan tiga dari empat anak stunting udah mengalami perkembangan.
"Dua dari tiga anak yang saya sebutkan tadi mengalami perkembangan yang sangat signifikan, bahkan sudah mendekati garis normal," ujar Sudarni.
Dia mengungkapkan penanganan stunting tidak hanya berfokus dengan pemberian asupan bergizi, tetapi juga pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang sama.
"Harapannya dengan ada bantuan ini dapat membantu penurunan angka stunting yang ada di Desa Tuva serta kepada orang tua di wilayah itu untuk memperhatikan pola asuh yang diberikan kepada anak-anaknya," tutur Sudarni.
Selanjutnya Kepala Desa Tuva Bahktiar mengapresiasi bantuan penurunan stunting oleh BRIDA Sulteng.
Menurut Bahktiar, upaya penurunan stunting di Desa Tuva juga ditunjang dari anggaran Dana Desa dan juga program kebun PKK yang dijalankan oleh masyarakat setempat.
"Meski belum maksimal, namun adanya bantuan ini kami merasa sangat terbantu. Hal ini juga ditunjang dari anggaran Dana Desa dan juga program kebun PKK yang kami jalankan" kata Bahktiar.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, Kabupaten Sigi masih menjadi wilayah di Sulteng dengan angka stunting masih tinggi yakni 36,8 persen. Sementara prevalensi stunting Sulteng masih di angka 28,2 persen.