Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu menyerahkan paket bantuan sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kepada 200 pemulung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan Kawatuna sebagai bentuk kepedulian terhadap warga kurang mampu.
"Bulan suci Ramadhan momentum saling berbagi satu sama lain untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat kurang mampu," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid usai penyaluran bantuan sembako di kawasan TPA Kawatuna, Selasa.
Bantuan paket sembako itu terdiri atas beras 10 kilogram dan uang tunai, termasuk minuman untuk kebutuhan hari raya.
Di kesempatan itu ia berterima kasih kepada pihak Baznas yang telah turut membantu warga kurang mampu maupun kaum duafa guna meringankan beban warga.
Bantuan tersebut merupakan wujud sedekah, infak, maupun zakat yang dikeluarkan oleh umat Islam di Kota Palu melalui Baznas sebagai badan/lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan zakat.
"Zakat adalah kewajiban yang harus dikeluarkan bagi setiap individu yang mampu untuk membantu saudara-saudara yang tidak mampu secara ekonomi, sehingga dengan begitu kebutuhan dasarnya terpenuhi," tutur Hadianto.
Menurut wali kota, kehadiran pemulung di TPA sangat membantu dalam mengurai sampah, karena sampah plastik diambil dan dijual kembali untuk menopang ekonomi mereka.
Sekitar 200 pemulung di kawasan TPA Kawatuna juga mendapat perlindungan kesehatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang difasilitasi Pemkot Palu.
"Manfaatkan layanan ini untuk memeriksa kesehatan dua pekan sekali. Jangan tunggu sakit baru datang berobat. Apa yang diberikan pemerintah adalah bentuk komitmen dalam melindungi masyarakat kecil," ucapnya.
Di kesempatan itu ia juga mengajak umat Muslim di Kota Palu agar membayar zakat fitrah sesuai ketentuan dalam syariat Islam.
"Bayar zakat fitrah ke Baznas sebagai lembaga resmi penyalur zakat, urusan Baznas menyalurkan kepada warga yang berhak menerima," kata dia.