Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengerahkan satu alat berat jenis ekskavator untuk melakukan normalisasi aliran sungai di Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan pascabanjir akibat meluapnya sungai di wilayah itu.
"Air sudah mulai surut dan normalisasi aliran sungai dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Sigi sejak pagi tadi," kata Kabid Bencana BPBD Kabupaten Sigi Ahmad Yani, di Sigi, Sabtu.
Dia menuturkan saat ini masyarakat sudah kembali untuk membersihkan rumahnya masing-masing dari sisa-sisa air dan lumpur akibat banjir tersebut.
"Masyarakat di Desa Sambo khususnya yang terdampak banjir sudah mulai kembali ke rumah dan pemerintah menyiagakan alat berat di sekitar lokasi bencana banjir, " ucapnya.
Menurut Yani, pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah banjir di Sambo yang sering terjadi ketika hujan dengan intensitas cukup tinggi.
"Rencananya pada Senin (15/4) dimulai pemasangan karung pasir besar yakni geobag dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi III sebagai perkuatan tanggul menyerupai bronjong," ujarnya.
Dia menambahkan, dukungan alat berat selain untuk memperbaiki aliran sungai juga untuk mengisi pasir ke dalam geobag agar ditempatkan agar melindungi rumah-rumah warga dari banjir ke depan.
"Jadi perlu didukung dengan alat berat untuk pengisian dan penataannya karena geobag itu berisi pasir," tutur Ahmad Yani.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sebanyak 15 kepala keluarga (KK) dengan 55 jiwa terdampak banjir di Desa Sambo Dolo Selatan.