Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebagai salah satu kawasan industri nikel memiliki karyawan berlatar pendidikan dari 1.952 perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Pada area-area tertentu, yang kami butuhkan yakni yang memilki basic skill dasar yang mumpuni di sektor keilmuannya. Saat ini 30 persen karyawan di IMIP berasal dari 1.952 kampus yang tersebar di seluruh dunia. Jurusan mereka diantaranya metalurgi, teknik kimia dan listrik, serta beberapa jurusan lainnya,” kata HR Head PT IMIP Achmanto Mendatu di Morowali, Sulawesi Tengah, Senin.
Dia mengemukakan perusahaan industri nikel PT IMIP juga membutuhkan karyawan yang memiliki basic skill dasar dengan unit pekerjaan umum sehingga hanya perlu jurusan umum.
“Ada juga beberapa unit pekerjaan di Kawasan Industri IMP bisa dimasuki oleh mereka yang dari jurusan-jurusan yang tidak spesifik atau umum. Jadi tidak harus memiliki skill atau berasal dari perguruan tinggi jurusan engineering atau perekayasaan,” ucapnya.
Menurut Achmanto, upaya PT IMIP untuk meningkatkan skill dan kemampuan tenaga kerja kerjanya sehingga tetap terintegrasi dan kompetitif, yakni melakukan beberapa program pelatihan bagi karyawan antara lain On The Job Training (OJT), pelatihan terstruktur dan pelatihan formal atau pelatihan keterampilan yang digelar oleh lembaga training yang tersertifikasi dan perusahaan yang ada di dalam Kawasan Industri IMIP.
“Ketiga pelatihan tersebut sudah dilakukan sejak Kawasan IMIP ini beroperasi. Namun yang paling efektif adalah pelatihan Kanca (OJT) yakni training yang dibimbing langsung oleh supervisor maupun manajer pada departemen kerja terkait. Setelah training selesai, karyawan akan langsung terjun ke dalam lingkungan kerja dengan mempraktikkan pengetahuan dan kemampuan yang telah didapat dalam pelatihan itu," ujar HR Head PT IMIP Achmanto Mendatu.
Dia menambahkan pengembangan pendidikan bagi pekerja juga sudah mulai dilakukan yakni memberikan beasiswa untuk tingkat lanjut, degree maupun non degree, kepada karyawan dan calon karyawan.
Salah satu perguruan tinggi yang menjadi tujuan dari beasiswa yang telah diberikan yaitu mengikuti pendidikan metalurgi terbaik dunia di China.
“Tahun ini ada 53 orang mahasiswa Indonesia atau calon karyawan untuk kuliah S2 jurusan metalurgi di China. Ini dibiayai oleh perusahaan yang ada di dalam Kawasan Industri IMIP. Yakni PT QMB dan PT Huayue Nickel Cobalt (HYNC). Ada juga 293 karyawan diberangkatkan mengikuti pendidikan program studi di Politeknik ATI Makassar, dan 10 orang di Diploma Politeknik Negeri Bandung,” tutur Achmanto Mendatu.
Berdasarkan data dari Human Resource and Training PT IMIP, hingga Januari 2024 jumlah karyawan di Kawasan Industri IMIP mencapai 80.259 orang dengan sebagian dari pekerja, atau sekitar 30 persen merupakan lulusan-lulusan terbaik dari 1.952 perguruan tinggi di dunia.
Pada perekrutan pekerja di PT IMIP selain memperhatikan basic skill dasar keilmuan juga memiliki syarat yang telah ditentukan dalam proses rekrutmen, yakni minimal pendidikan mereka adalah strata satu (S1).