Jakarta (ANTARA) - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), pengelola kawasan Balikpapan Superblock (BSB) di Balikpapan, Kalimantan Timur, telah membukukan laba bersih sebesar Rp39 miliar pada 2023.

Direktur BSBK Daniel Wirawan melaporkan, perseroan juga mampu mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp347 miliar, meningkat 31 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp265 miliar.

Dari segmen penjualan, perseroan mencatatkan peningkatan sebesar 60 persen, sedangkan dari segmen pendapatan sewa.mengalami peningkatan sebesar 27 persen.

"Peningkatan penjualan dan pendapatan sewa terjadi karena berakhirnya pandemi COVID-19 dan dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara," ujar Daniel dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.



Peningkatan penjualan dan pendapatan usaha perseroan berhasil mendorong laba usaha naik pada  2023, yaitu mencapai Rp110 miliar, tumbuh 38,71 persen dibandingkan dengan 2022 yang hanya mencatatkan Rp79 miliar.

Peningkatan kinerja segmen usaha dan pendapatan mampu mendongkrak laba bersih perseroan sebesar Rp39 miliar pada 2023.

Pencapaian ini melesat 895,81 persen dibandingkan laba bersih BSBK sebesar Rp3 miliar pada 2022.

“Peningkatan laba bersih tersebut terjadi karena peningkatan kinerja operasional serta efisiensi beban keuangan yang telah dilakukan oleh Perseroan,” jelas Daniel.



Sementara itu, total aset perseroan pada 2023, tercatat sebesar Rp2.494 miliar, tidak terjadi perubahan yang signifikan dibandingkan dengan total aset pada 2022 sebesar Rp2.521 miliar.

Di sisi lain, di 2023, perseroan berhasil menurunkan total utang dari sebesar Rp875 miliar menjadi sebesar Rp808 miliar.

Total ekuitas perseroan pada  2023 tercatat sebesar Rp1.686 miliar, naik 2,41 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp1.646 miliar. Kenaikan ini dikarenakan meningkatnya saldo laba perseroan pada 2023.

Daniel mengatakan, solidnya kinerja mendorong manajemen BSBK untuk terus melakukan ekspansi guna memperkuat lini usaha.

Ia mengungkap, di 2024 perseroan berencana melakukan pra peluncuran Apartement Sapphire dengan ketinggian 13 lantai dan total luasan gedung (gross) 18.921,17 m2.

Apartemen tersebut memiliki total jumlah 212 unit yang terdiri dari 101 tipe 1 kamar, 81 unit tipe 2 kamar, 24 unit tipe 3 kamar dan 6 unit tipe penthouse.

Fasilitas dalam apartemen antara lain pusat kebugaran (gym), kolam renang (infinity swimming pool), function room, children playground dan yoga room.

Selain itu, di dalam unit apartemen sudah lengkap dengan sistem smart home dan semi furnished.



Perseroan mengharapkan dapat memperoleh penjualan total sebesar Rp500 miliar dari proyek ini.

BSBK sendiri merupakan pengelola salah satu kawasan komersial terpadu dengan fasilitas mulai dari pusat perbelanjaan eWalk dan Pentacity, Grand Jatra Hotel, Pentacity Hotel dan Astara Hotel, Hotel J.Icon, Sekolah Internasional Bina Bangsa School, Hunian Apartment Eksklusif, tempat rekreasi air Aquaboom, Sports Center dan Hiburan Pantai BSB di Provinsi Kalimantan Timur.

Pada  2023, perseroan telah melakukan penambahan sebanyak 41 kamar untuk Pentacity Hotel.

Rencananya pada 2024, perseroan akan menambah sebanyak 53 kamar lagi sehingga total unit kamar akan menjadi 197 kamar.

Daniel menyampaikan bahwa perseroan juga berhasil meningkatkan okupansi Mall Pentacity dan Mall Ewalk, di mana pada  2023, okupansi Mall Pentacity mencapai sebesar 86,81 persen mengalami peningkatan dibandingkan dengan  2022 yang hanya sebesar 80,78 persen.



Untuk Mall Ewalk tingkat okupansinya meningkatmenjadi sebesar 95,53 persen di 2023 dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya sebesar 94,81 persen.

Perseroan berencana untuk menaikkan okupansi Mall Pentacity dan Mall Ewalk pada tahun ini menjadi berturut-turut sebesar 90 persen dan 99,5 persen.

"Dengan  peningkatan okupansi yang dilakukan dan bauran tenant, Perseroan meyakini untuk bisa menambah daya tarik untuk warga Balikpapan dan kota sekitar Kalimantan Timur," tutupnya

 

Pewarta : Bayu Saputra
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024