Jakarta (ANTARA) - Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) akan pecahkan rekor dunia dengan bermain futsal selama 60 jam tanpa berhenti di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Dilansir dari keterangan resmi, Minggu, keberhasilan FSIF bermain futsal 60 jam tanpa henti yang diselenggarakan sejak 26 sampai 29 April akan memecahkan rekor dunia, Guinness World Records.
Pemecahan rekor dunia tersebut bertujuan sosial, yakni melawan perdagangan manusia yang terjadi di Indonesia.
“Kami sebagai Indonesia harus melakukan sesuatu. Itu alasan Guinness World Records futsal itu hanya untuk orang lebih tahu apa itu perdagangan manusia,” jelas Founder FSIF Jorge Marquez.
Sebagai catatan, rekor maraton bermain futsal terpanjang di dunia masih dipegang Fundacja Kasi Dulnik dari Warszawa, Polandia tanggal 9 Desember 2018, yang melakukan permainan selama 51 jam, 3 menit, 22 detik.
Menilai kegiatan tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memberikan dukungan untuk dapat memecahkan rekor dunia.
“Mudah-mudahan malam hari ini sampai dengan menjelang hari Senin, teman-teman kita bisa bermain penuh sehingga bisa memecahkan rekor dunia,” kata Wasekjen KONI Pusat Brigjen TNI Purn Ahmad Saefudin.
“Yayasan FSIF sangat luar biasa, oleh sebab itu respons yang baik dari diberikan oleh pimpinan kami, tidak ada kata lain selain menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Ini adalah kegiatan yang sangat mulia untuk kita semua,” tambahnya saat mewakili Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
KONI Pusat mengapresiasi dan memberikan penghormatan yang tinggi atas kegiatan pemecahan rekor dunia yang dilakukan FSIF, pasalnya menjadi prestasi olahraga karena Indonesia dikenal sebagai pemegang rekor dan juga prestasi sosial mengingat tujuan mulia di balik kegiatan tersebut.
“Keberhasilan para pemain, FSIF, dan para pendukung seperti UPI, merupakan prestasi yang sangat membanggakan, baik dalam bidang prestasi olahraga, prestasi penyelenggaraan, prestasi dalam sport tourism, dan tentunya prestasi sosial”, ungkap Wasekjen KONI Pusat.
“Kegiatan ini harus menjadi momentum kebangkitan olahraga sebagai sarana pemersatu masyarakat untuk memperjuangkan isu kemanusiaan. KONI Pusat berharap nantinya kegiatan kemanusiaan seperti ini dapat pada cabang olahraga lainnya,” sambung pria yang pernah mengantar Jawa Barat dua kali juara Pekan Olahraga Nasional (PON) ketika memimpin KONI Jawa Barat.
Dukungan akan diberikan oleh KONI Pusat untuk kegiatan olahraga yang memberikan dampak positif. Ekosistem KONI Pusat, seperti caretaker homecare juga siap mendukung pelaksanaan event olahraga. Pada Permainan Futsal 60 jam Non-Stop kali ini, Caretaker menyediakan fisioterapis yang sangat dibutuhkan para pemain agar tetap bugar dan terus berjuang hingga pecahkan rekor dunia.
Dilansir dari keterangan resmi, Minggu, keberhasilan FSIF bermain futsal 60 jam tanpa henti yang diselenggarakan sejak 26 sampai 29 April akan memecahkan rekor dunia, Guinness World Records.
Pemecahan rekor dunia tersebut bertujuan sosial, yakni melawan perdagangan manusia yang terjadi di Indonesia.
“Kami sebagai Indonesia harus melakukan sesuatu. Itu alasan Guinness World Records futsal itu hanya untuk orang lebih tahu apa itu perdagangan manusia,” jelas Founder FSIF Jorge Marquez.
Sebagai catatan, rekor maraton bermain futsal terpanjang di dunia masih dipegang Fundacja Kasi Dulnik dari Warszawa, Polandia tanggal 9 Desember 2018, yang melakukan permainan selama 51 jam, 3 menit, 22 detik.
Menilai kegiatan tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memberikan dukungan untuk dapat memecahkan rekor dunia.
“Mudah-mudahan malam hari ini sampai dengan menjelang hari Senin, teman-teman kita bisa bermain penuh sehingga bisa memecahkan rekor dunia,” kata Wasekjen KONI Pusat Brigjen TNI Purn Ahmad Saefudin.
“Yayasan FSIF sangat luar biasa, oleh sebab itu respons yang baik dari diberikan oleh pimpinan kami, tidak ada kata lain selain menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Ini adalah kegiatan yang sangat mulia untuk kita semua,” tambahnya saat mewakili Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
KONI Pusat mengapresiasi dan memberikan penghormatan yang tinggi atas kegiatan pemecahan rekor dunia yang dilakukan FSIF, pasalnya menjadi prestasi olahraga karena Indonesia dikenal sebagai pemegang rekor dan juga prestasi sosial mengingat tujuan mulia di balik kegiatan tersebut.
“Keberhasilan para pemain, FSIF, dan para pendukung seperti UPI, merupakan prestasi yang sangat membanggakan, baik dalam bidang prestasi olahraga, prestasi penyelenggaraan, prestasi dalam sport tourism, dan tentunya prestasi sosial”, ungkap Wasekjen KONI Pusat.
“Kegiatan ini harus menjadi momentum kebangkitan olahraga sebagai sarana pemersatu masyarakat untuk memperjuangkan isu kemanusiaan. KONI Pusat berharap nantinya kegiatan kemanusiaan seperti ini dapat pada cabang olahraga lainnya,” sambung pria yang pernah mengantar Jawa Barat dua kali juara Pekan Olahraga Nasional (PON) ketika memimpin KONI Jawa Barat.
Dukungan akan diberikan oleh KONI Pusat untuk kegiatan olahraga yang memberikan dampak positif. Ekosistem KONI Pusat, seperti caretaker homecare juga siap mendukung pelaksanaan event olahraga. Pada Permainan Futsal 60 jam Non-Stop kali ini, Caretaker menyediakan fisioterapis yang sangat dibutuhkan para pemain agar tetap bugar dan terus berjuang hingga pecahkan rekor dunia.