Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengakui memiliki berbagai program dan sejumlah upaya dalam pengendalian inflasi di Kabupaten itu untuk tahun 2024.
 
"Tentunya Pemerintah Kabupaten Sigi memiliki sejumlah rencana kegiatan dan program-program yang sudah dijalankan termasuk inovasi-inovasi yang dikembangkan oleh masing-masing perangkat daerah dalam upaya pengendalian inflasi di Sigi," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Sigi, Ridwan, Senin.
 
Dia mengemukakan program pengendalian inflasi yang sudah dijalankan yakni kegiatan pasar murah menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2024 dengan lokasi sasaran di 16 kecamatan.
 
"Ada tiga komoditas yang dijual selama pasar murah itu yakni beras premium ukuran lima kilogram, gula pasir dua kilogram dan minyak goreng dua liter dengan total harga dibeli masyarakat hanya Rp85 ribu yang mendapatkan tiga item tersebut," ucapnya 
 
Kata Ridwan, pihaknya setiap pekan rutin melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar rakyat Ranggulalo (Pasar Biromaru) untuk menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat di wilayah itu.
 
"Kegiatan pemantauan dan pelaporan secara berkala harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Ranggulalo dilakukan pada Kamis dan Minggu oleh petugas pemantau Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP)," ujarnya. 
 
Menurut Ridwan, pemanfaatan data SP2KP sebagai dasar pengukuran Indeks Perkembangan Harga (IPH) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sigi.
 
Ridwan menambahkan, program lainnya adalah operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar(SPHP) kerja sama dengan Perum Bulog sepanjang tahun 2023 yang telah dilaksanakan sebanyak 18 kali pada empat pasar besar, yakni Pasar Ranggulalo, Pasar Tangarava, Pasar Dolo dan Pasar Maranatha.
 
"Program Warung Komoditas Pangan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Warkop TPID) yang telah dibuka pada tanggal (4/4) merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sigi dengan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah dan Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah. Warkop TPID ini menjual bahan kebutuhan pokok berupa beras, gula dan minyak goreng dengan harga murah yang tetap berlangsung sampai saat ini," ujar Ridwan.
 
Dia berharap ke depan Pemerintah Kabupaten Sigi segera melaksanakan pasar murah keliling.
 
"Ada usulan program pasar murah keliling dengan tujuan agar harga bahan pokok murah dapat dinikmati oleh masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas dan merata di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sigi," ujarnya. 
 
Berdasarkan data Disperindag Sigi, dua komoditi mengalami kenaikan harga yakni cabai rawit merah dan tomat disebabkan jumlah pasokan yang kurang dari pengepul sehingga harga di tingkat pengepul juga ikut naik.
 
Sementara penurunan harga terjadi pada enam komoditi yakni beras merek kepala, santana, gula pasir, minyak curah, bawang merah dan kentang disebabkan permintaan yang turun dan stok mulai lancar.
 
Untuk harga yang turun yaitu beras merek kepala Rp14 ribu per kilogram, beras santana Rp14 ribu per kilogram, gula pasir Rp18.833 per kilogram, minyak curah Rp15.555 per liter, cabai rawit merah Rp53.333 per kilogram dan bawang merah Rp48.333 per kilogram.
 
Sedangkan komoditi yang harganya naik, yaitu tomat Rp16 ribu per kilogram dan kentang Rp24.667 per kilogram.

Pewarta : Moh Salam
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024