Palu (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Kota Palu Sulawesi Tengah meningkatkan keterampilan di bidang pertanian dan perkebunan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
"Kami berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program yang bermanfaat dan produktif bagi warga binaan," kata Kepala Lapas Perempuan Palu Udur Martionna di Palu, Minggu.
Ia menjelaskan, LPP Palu mengembangkan lahan kosong area brandgang (lorong atau jalan setapak di blok perumahan yang memisahkan satu rumah dengan rumah lainnya) menjadi lahan produktif untuk mengoptimalkan pembinaan bagi warga binaan.
Menurut dia, kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, dan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan tentang swasembada serta ketahanan pangan.
Ia mengemukakan, area brandgang yang sebelumnya kurang dimanfaatkan, saat ini menjadi lahan pertanian produktif.
"Lahan ini digarap oleh warga binaan sebagai bagian dari program pembinaan yang bertujuan memberikan keterampilan dan memberdayakan mereka selama masa tahanan," ujarnya.
Pada kesempatan ini, LPP Palu dan warga binaan telah melakukan panen raya sebanyak 20 kilogram kangkung.
Udur menjelaskan, proses penanaman hingga panen melibatkan warga binaan, yang dibimbing oleh petugas lapas dan dibekali pengetahuan serta keterampilan bercocok tanam.
Ia mengatakan pula, hasil panen tersebut akan dipasarkan, dan juga dimanfaatkan untuk kebutuhan internal lapas, serta sebagian akan didistribusikan sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat sekitar.
"Dengan optimalisasi lahan yang ada, Lapas Perempuan Palu membuktikan bahwa kreativitas dan kerja keras dapat memberikan dampak positif terkhusus bagi warga binaan yang dipersiapkan kembali ke lingkungan masyarakat luas," katanya.
Ia juga mengharapkan langkah inovatif seperti ini dapat diterapkan dan konsisten dilaksanakan di lapas-lapas lain di seluruh Indonesia.