Jakarta (ANTARA) - Coco Gauff mengatakan bahwa ia mendedikasikan waktu latihannya sebelum babak kedua ATP dan WTA Italian Open untuk memperbaiki servisnya.
Unggulan ketiga asal Amerika itu mengalami kendala beberapa kesalahan ganda pada babak keempat pekan lalu saat melawan rekan senegaranya Madison Keys di Madrid.
Juara US Open itu mengatakan dia berencana untuk memperbaiki masalah servis itu di Roma sebelum menuju ke Roland Garros, yang akan berlangsung mulai 26 Mei.
"Saya melakukan 14 kesalahan ganda -- itu berarti empat atau lima pertandingan. (Jika saya) memperbaiki detail itu saja, itu akan menyelamatkan saya," kata Gauff, dikutip dari AFP, Rabu.
"Mungkin pertandingan-pertandingan itu akan berubah menjadi kemenangan dalam dua set langsung, bukannya kalah dalam tiga set."
"Bagi saya, servis saya lebih baik dibandingkan minggu lalu. Sejujurnya, saya merasa bagian lain dari permainan saya meningkat ke arah yang benar," ujar petenis berusia 20 tahun itu.
"Jika saya bisa menyelesaikannya, itu akan menyiapkan saya untuk Roland Garros yang sangat bagus."
Baik Gauff maupun juara bertahan Elena Rybakina mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali ke Foro Italico dan mempersiapkan event besar terakhir sebelum Paris.
"Senang berada di sini. (Saya telah melihat) beberapa perbaikan di lokasi. Saya menantikan acara ini," lata Rybakina.
"Saya tidak berlatih selama tiga, empat hari (setelah Madrid kalah di semifinal dari Aryna Sabalenka). Hari ini saya berhasil melakukan sedikit pukulan."
"Itulah cara untuk terus berjalan karena tidak mudah dengan jadwal kami," ujar petenis asal Kazakhstan itu.
Gauff memberikan penghormatan kepada Rafael Nadal, yang kemungkinan akan memainkan ajang turnamen terakhirnya di Roma saat waktu pensiun diperkirakan semakin dekat pada musim ini.
"Ketika saya melihat upacara kecil (selamat tinggal) (di Madrid untuk Nadal), saya merasa 'ini adalah kehidupan nyata, ini nyata'," kata Gauff.
"Saya merasa sedikit sedih; dia jelas merupakan salah satu petenis favorit saya untuk ditonton. Mentalitasnya, intensitasnya adalah sesuatu yang saya kagumi."
“Ketika saya berlatih di lapangan di sebelahnya, saya benar-benar keluar dari latihan saya untuk mengamatinya," ujar petenis Amerika itu.
"Itu adalah sesuatu tentang dia, auranya, dan intensitasnya. Juga keanggunan yang dia tunjukkan. Dia orang yang sangat baik."
“Warisannya akan menjadi sesuatu yang tak tertandingi dalam hal intensitas pendekatannya terhadap segala hal."
"Itu adalah sesuatu yang akan dirindukan oleh para pemain dan para penggemar."
Unggulan ketiga asal Amerika itu mengalami kendala beberapa kesalahan ganda pada babak keempat pekan lalu saat melawan rekan senegaranya Madison Keys di Madrid.
Juara US Open itu mengatakan dia berencana untuk memperbaiki masalah servis itu di Roma sebelum menuju ke Roland Garros, yang akan berlangsung mulai 26 Mei.
"Saya melakukan 14 kesalahan ganda -- itu berarti empat atau lima pertandingan. (Jika saya) memperbaiki detail itu saja, itu akan menyelamatkan saya," kata Gauff, dikutip dari AFP, Rabu.
"Mungkin pertandingan-pertandingan itu akan berubah menjadi kemenangan dalam dua set langsung, bukannya kalah dalam tiga set."
"Bagi saya, servis saya lebih baik dibandingkan minggu lalu. Sejujurnya, saya merasa bagian lain dari permainan saya meningkat ke arah yang benar," ujar petenis berusia 20 tahun itu.
"Jika saya bisa menyelesaikannya, itu akan menyiapkan saya untuk Roland Garros yang sangat bagus."
Baik Gauff maupun juara bertahan Elena Rybakina mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali ke Foro Italico dan mempersiapkan event besar terakhir sebelum Paris.
"Senang berada di sini. (Saya telah melihat) beberapa perbaikan di lokasi. Saya menantikan acara ini," lata Rybakina.
"Saya tidak berlatih selama tiga, empat hari (setelah Madrid kalah di semifinal dari Aryna Sabalenka). Hari ini saya berhasil melakukan sedikit pukulan."
"Itulah cara untuk terus berjalan karena tidak mudah dengan jadwal kami," ujar petenis asal Kazakhstan itu.
Gauff memberikan penghormatan kepada Rafael Nadal, yang kemungkinan akan memainkan ajang turnamen terakhirnya di Roma saat waktu pensiun diperkirakan semakin dekat pada musim ini.
"Ketika saya melihat upacara kecil (selamat tinggal) (di Madrid untuk Nadal), saya merasa 'ini adalah kehidupan nyata, ini nyata'," kata Gauff.
"Saya merasa sedikit sedih; dia jelas merupakan salah satu petenis favorit saya untuk ditonton. Mentalitasnya, intensitasnya adalah sesuatu yang saya kagumi."
“Ketika saya berlatih di lapangan di sebelahnya, saya benar-benar keluar dari latihan saya untuk mengamatinya," ujar petenis Amerika itu.
"Itu adalah sesuatu tentang dia, auranya, dan intensitasnya. Juga keanggunan yang dia tunjukkan. Dia orang yang sangat baik."
“Warisannya akan menjadi sesuatu yang tak tertandingi dalam hal intensitas pendekatannya terhadap segala hal."
"Itu adalah sesuatu yang akan dirindukan oleh para pemain dan para penggemar."