Palu (ANTARA) - Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meningkatkan pengawasan keimigrasian di wilayah Kabupaten Buol dengan menggelar operasi gabungan.
Operasi gabungan melibatkan berbagai instansi terkait, yakni Kanwil Kemenkumham Sulteng, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu, Kejaksaan, TNI/Polri, Badan Intelijen Negara, dan unsur Pemerintah Kabupaten Buol.
"Operasi gabungan ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan keimigrasian di wilayah Kabupaten Buol, khususnya pada sektor pariwisata," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Sulteng Hermansyah Siregar dalam keterangan tertulisnya diterima di Palu, Kamis.
Siregar yang juga sebagai penanggung jawab Timpora Sulteng mengatakan operasi ini menyasar sejumlah hotel ataupun penginapan yang sering dikunjungi oleh warga negara asing (WNA).
Upaya ini, kata dia, untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keimigrasian. Dalam operasi ini, tim gabungan memeriksa dokumen perjalanan dan identitas diri para tamu hotel, termasuk visa bagi wisatawan asing.
"Operasi ini menjadi komitmen kita semua untuk memastikan patuhnya para WNA terhadap peraturan keimigrasian di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah," katanya.
Dia mengatakan Timpora juga memberikan edukasi kepada pihak hotel tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan hotel, serta melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan adanya indikasi pelanggaran keimigrasian.
Siregar menegaskan bahwa operasi gabungan ini akan terus dilakukan secara berkala di berbagai wilayah di Provinsi Sulteng. Melalui operasi ini Timpora Sulteng ingin memastikan bahwa semua orang asing yang berada di wilayah Sulteng mematuhi peraturan keimigrasian, dan akan dihukum setegas-tegasnya apabila ditemukan pelanggaran.
"Kami berharap dengan adanya operasi ini maka pelanggaran keimigrasian di wilayah Sulteng dapat diminimalisir," ujarnya.
Menurut dia, operasi gabungan ini disambut baik oleh pihak hotel di Kabupaten Buol dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Timpora dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan hotel, serta mematuhi peraturan keimigrasian yang berlaku.
Operasi gabungan melibatkan berbagai instansi terkait, yakni Kanwil Kemenkumham Sulteng, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu, Kejaksaan, TNI/Polri, Badan Intelijen Negara, dan unsur Pemerintah Kabupaten Buol.
"Operasi gabungan ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan keimigrasian di wilayah Kabupaten Buol, khususnya pada sektor pariwisata," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Sulteng Hermansyah Siregar dalam keterangan tertulisnya diterima di Palu, Kamis.
Siregar yang juga sebagai penanggung jawab Timpora Sulteng mengatakan operasi ini menyasar sejumlah hotel ataupun penginapan yang sering dikunjungi oleh warga negara asing (WNA).
Upaya ini, kata dia, untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keimigrasian. Dalam operasi ini, tim gabungan memeriksa dokumen perjalanan dan identitas diri para tamu hotel, termasuk visa bagi wisatawan asing.
"Operasi ini menjadi komitmen kita semua untuk memastikan patuhnya para WNA terhadap peraturan keimigrasian di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah," katanya.
Dia mengatakan Timpora juga memberikan edukasi kepada pihak hotel tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan hotel, serta melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan adanya indikasi pelanggaran keimigrasian.
Siregar menegaskan bahwa operasi gabungan ini akan terus dilakukan secara berkala di berbagai wilayah di Provinsi Sulteng. Melalui operasi ini Timpora Sulteng ingin memastikan bahwa semua orang asing yang berada di wilayah Sulteng mematuhi peraturan keimigrasian, dan akan dihukum setegas-tegasnya apabila ditemukan pelanggaran.
"Kami berharap dengan adanya operasi ini maka pelanggaran keimigrasian di wilayah Sulteng dapat diminimalisir," ujarnya.
Menurut dia, operasi gabungan ini disambut baik oleh pihak hotel di Kabupaten Buol dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Timpora dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan hotel, serta mematuhi peraturan keimigrasian yang berlaku.