Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng), meningkatkan produksi pangan dengan cara melakukan perluasan areal tanam (PAT) padi sawah di wilayah itu.
"Gerakan perluasan areal tanam padi sawah ini sifatnya dapat menumbuhkan solidaritas dan memupuk kebersamaan sesama masyarakat dan untuk mendukung pelaksanaan program percepatan upaya penanganan khusus (UPSUS) Padi di kabupaten Sigi," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Minggu.
Ia mengatakan perluasan areal tanam itu menyasar lahan-lahan yang terdampak bencana 2018 silam.
"Areal persawahan di Kabupaten Sigi dengan luas 8.000 ribu hektare itu memberikan posisi strategis terhadap petani yang memiliki potensi besar untuk dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian serta menyukseskan program swasembada pangan di Sulawesi Tengah," ujarnya.
Ia menuturkan Kabupaten Sigi merupakan salah satu menjadi sektor pertanian di Sulawesi Tengah.
"Harapannya kita dapat sukses pada sektor pertanian karena luasnya areal persawahan yang kita miliki, sehingga pemerintah dan masyarakat terus meningkatkan serta mewujudkan kesejahteraan para petani," ucapnya.
Pemkab Sigi, kata dia, terus mengupayakan peningkatan produksi pangan dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.
"Upaya-upaya dalam meningkatkan hasil produksi pangan haruslah terus kita galakkan bersama termasuk dalam upaya perluasan areal tanam padi sawah, agar para petani meningkatkan hasil produksi pertaniannya," sebutnya.
Samuel menambahkan agar para petani di Sigi dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah dan TNI-POLRI untuk memajukan hasil pertanian di wilayah tersebut.
"Adanya gerakan perluasan areal tanam di Sigi dirasakan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat sehingga dapat membantu memelihara lingkungan hutan dan alam sekitar dalam membangun kebiasaan menanam secara berkelanjutan melalui gerakan Sigi Hijau," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah tahun 2024, luas panen di Kabupaten Sigi mencapai 18 ribu hektare dengan produksi padi sebanyak 92,75 ton dan produksi beras berjumlah 54,75 ton.
"Gerakan perluasan areal tanam padi sawah ini sifatnya dapat menumbuhkan solidaritas dan memupuk kebersamaan sesama masyarakat dan untuk mendukung pelaksanaan program percepatan upaya penanganan khusus (UPSUS) Padi di kabupaten Sigi," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Minggu.
Ia mengatakan perluasan areal tanam itu menyasar lahan-lahan yang terdampak bencana 2018 silam.
"Areal persawahan di Kabupaten Sigi dengan luas 8.000 ribu hektare itu memberikan posisi strategis terhadap petani yang memiliki potensi besar untuk dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian serta menyukseskan program swasembada pangan di Sulawesi Tengah," ujarnya.
Ia menuturkan Kabupaten Sigi merupakan salah satu menjadi sektor pertanian di Sulawesi Tengah.
"Harapannya kita dapat sukses pada sektor pertanian karena luasnya areal persawahan yang kita miliki, sehingga pemerintah dan masyarakat terus meningkatkan serta mewujudkan kesejahteraan para petani," ucapnya.
Pemkab Sigi, kata dia, terus mengupayakan peningkatan produksi pangan dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.
"Upaya-upaya dalam meningkatkan hasil produksi pangan haruslah terus kita galakkan bersama termasuk dalam upaya perluasan areal tanam padi sawah, agar para petani meningkatkan hasil produksi pertaniannya," sebutnya.
Samuel menambahkan agar para petani di Sigi dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah dan TNI-POLRI untuk memajukan hasil pertanian di wilayah tersebut.
"Adanya gerakan perluasan areal tanam di Sigi dirasakan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat sehingga dapat membantu memelihara lingkungan hutan dan alam sekitar dalam membangun kebiasaan menanam secara berkelanjutan melalui gerakan Sigi Hijau," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah tahun 2024, luas panen di Kabupaten Sigi mencapai 18 ribu hektare dengan produksi padi sebanyak 92,75 ton dan produksi beras berjumlah 54,75 ton.