Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) memamerkan tiga produk unggulan asal daerah ini pada ajang Kekayaan Intelektual (KI) Expo 2024 yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta.

"Tiga produk unggulan dari Sulteng yang telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dipamerkan dalam Kekayaan Intelektual Expo 2024," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar, di Palu, Rabu.
 
Ia mengatakan tiga produk unggulan IG yang dipamerkan tersebut, yaitu ikan Sidat Marmorata dari Kabupaten Poso, Tenun Nambo dari Kabupaten Banggai, dan Tenun Ikat Donggala dari Kabupaten Donggala.
 
Selain itu, ada juga beberapa produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lainnya yang turut dipamerkan dalam pameran ini.
 
Kekayaan Intelektual Expo 2024, kata dia, merupakan wadah bagi Kemenkumham RI untuk mempromosikan produk dan hasil karya dari masyarakat di seluruh wilayah Indonesia kepada dunia internasional, dan menjadi ajang edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya hak kekayaan intelektual. 
 
Hermansyah mengatakan pameran itu, juga diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, termasuk Uni Eropa.
 
Karena itu, kata dia lagi, ajang itu menjadi komitmen Kanwil Kemenkumham Sulteng bersama Pemerintah Provinsi Sulteng untuk mempromosikan produk-produk unggulan daerah ini kepada pasar yang lebih luas.
 
"Kami berharap dengan keikutsertaan dalam pameran ini, produk-produk IG Sulteng dapat dikenal lebih luas dan diminati oleh pasar internasional," ujarnya.
 
Menurut dia, Kemenkumham Sulteng terus berupaya menggali berbagai potensi IG lainnya yang berada di seluruh wilayah Sulteng, seperti mencatatkan cengkeh khas Kabupaten Toli-Toli, cengkeh peeling Banggai Kepulauan, ubi Tumondo Banggai, bawang goreng Kota Palu, beras Kambah Poso, dan kopi Dombu Sigi yang sedang proses pendaftaran sebagai IG.
 
Ia menilai bahwa potensi kekayaan intelektual sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa patut terus dikembangkan dan ditingkatkan.
 
"Hal ini sebagai wujud pemanfaatan KI, bidang ekonomi kreatif dapat mencatatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa," ujarnya pula.

 

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024