Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan sosialisasi One Village One Product (OVOP) restrukturisasi mesin atau peralatan dan upakarti tahun 2024 kepada pelaku usaha.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai berbagai aspek yang berhubungan dengan pengembangan industri kecil menengah (IKM) melalui OVOP dan program restrukturisasi mesin melalui Kementerian Perindustrian," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng Mira Yuliastuti di Palu, Sabtu.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pendataan industri melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) kabupaten/kota.
Ia menyampaikan bahwa untuk membangun daya saing produk unggulan daerah, upaya pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki daerah serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar maupun di dalam negeri harus dilakukan secara optimal.
Menurut dia, esensi daya saing terletak pada upaya menggerakkan dan mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif.
Hal ini, kata dia, sehingga mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi yang bercirikan kearifan lokal, inovatif dan terjangkau.
Hal ini, kata dia, sehingga mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi yang bercirikan kearifan lokal, inovatif dan terjangkau.
"Untuk itu, esensi daya saing terletak pada upaya menggerakkan dan mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, penghargaan Upakarti diberikan kepada para pejuang penggerak perekonomian negara, baik pelaku usaha maupun warga negara Indonesia yang turut terlibat dalam mengembangkan IKM di daerah, khususnya di Sulawesi Tengah.
Karena itu, Mira mengharapkan seluruh pihak dapat turut berkontribusi dalam mengembangkan IKM di daerah ini dan menghasilkan produk inovatif dan terjangkau, khususnya dalam program one village one product.
Sementara itu, kegiatan ini diikuti oleh kontributor data dari 13 kabupaten/kota Se-Sulawesi Tengah dan sebanyak 50 peserta sosialisasi dari pejabat yang membidangi industri se-Sulteng, serta para pelaku usaha di wilayah Kota Palu dan Kabupaten Sigi.