Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan bantuan untuk masyarakat korban banjir dan longsor di Dusun Alere Desa Tuva Kecamatan Gumbasa sudah disalurkan.
Adapun bantuan itu disalurkan dengan cara memikul dari jalan Poros Palu-Kulawi menuju dusun Alere Desa Tuva.
"Jalan ojek motor tembus namun itu masih sangat sulit," kata Kabid Bencana BPBD Sigi Ahmad Yani, Jumat.
Ia mengemukakan bantuan itu sudah mulai didistribusikan pascabanjir dan longsor pada hari kedua tanggal 2 Juli 2024.
"Bantuan hari kedua pascabencana sudah disalurkan walaupun jalan belum tembus secara total, sehingga bantuan itu dipikul jalan kaki sejauh 5 kilometer," ucapnya.
Dia mengatakan, ruas jalan utama menuju dusun Alere dari jalan Poros Palu-Kulawi belum sepenuhnya dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua.
"Jalan yang menyusuri sungai masih putus, tapi ada jalan yang memutar dengan tidak melewati sungai dan sebagian besar sudah dirabat beton hanya lebih jauh menjadi 7 kilometer dari jalan poros," ujarnya.
Sebelumnya diketahui banjir dan longsor menerjang sembilan rumah di Dusun Alere Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa pada 30 Juni 2024.
Sebanyak 17 kepala keluarga (KK) dan 9 unit rumah warga di Dusun Alere itu terdampak longsor.
Akses jalan menuju Dusun Alere Desa Tuva dari jalan poros sepanjang 5 kilometer.
Ruas jalan Poros Palu-Kulawi sekitar jembatan gantung juga dipenuhi lumpur akibat luapan sungai desa Tuva meluap sehingga mengakibatkan satu sekolah dan posyandu di wilayah itu.
Hingga saat ini satu alat berat masih bekerja membersihkan sisa lumpur dari lingkungan sekolah.
Selain itu masyarakat setempat juga dilibatkan untuk membersihkan sisa lumpur sekitar sekolah dan posyandu serta beberapa rumah warga lainnya yang terendam lumpur.
Ruas jalan Poros Palu-Kulawi sekitar jembatan gantung juga dipenuhi lumpur akibat luapan sungai desa Tuva meluap sehingga mengakibatkan satu sekolah dan posyandu di wilayah itu.
Hingga saat ini satu alat berat masih bekerja membersihkan sisa lumpur dari lingkungan sekolah.
Selain itu masyarakat setempat juga dilibatkan untuk membersihkan sisa lumpur sekitar sekolah dan posyandu serta beberapa rumah warga lainnya yang terendam lumpur.