Jakarta (ANTARA) - Unggulan ke-31 asal Ceko Barbora Krejcikova akan menghadapi petenis Italia Jasmine Paolini di final Wimbledon setelah bangkit untuk meraih kemenangan mengejutkan 3-6, 6-3, 6-4 atas mantan juara Elena Rybakina, Kamis waktu setempat.
Hanya beberapa jam setelah Paolini mengalahkan petenis Kroasia Donna Vekic 2-6, 6-4, 7-6 10/8) di semifinal putri terlama di All England Club, giliran Krejcikova yang berusaha keras meraih kemenangan melawan unggulan keempat Rybakina dalam dua jam tujuh menit di Centre Court.
Krejcikova akan menghadapi unggulan ketujuh Paolini pada Sabtu (13/7) dalam final Grand Slam kedua dalam karier petenis berusia 28 tahun itu setelah kemenangannya di French Open pada 2021.
"Saya sangat bangga dengan permainan dan semangat juang saya hari ini," kata Krejcikova, seperti disiarkan AFP, Jumat.
Krejcikova mengawali tahun 2024 dengan melaju ke perempat final Australian Open, tetapi ia tersingkir pada babak pertama French Open.
Dia berjuang dengan cedera punggung, hanya memenangi tiga pertandingan tunggal dalam lima bulan sebelum akhirnya menemukan performa terbaiknya di Wimbledon.
Krejcikova mengejutkan unggulan ke-11 Danielle Collins di babak keempat dan mantan juara French Open Jelena Ostapenko di perempat final, sebelum mengalihkan perhatiannya ke Rybakina.
Juara ganda Wimbledon dua kali itu kini tinggal satu kemenangan lagi untuk meraih kemenangan tak terduga di nomor tunggal.
"Luar biasa. Sangat sulit untuk dijelaskan, tapi penuh kegembiraan dan emosi," ujar Krejcikova.
"Ketika saya mematahkan servisnya pada set kedua, saya mulai berada di zona tersebut dan saya tidak ingin meninggalkan zona tersebut."
Rybakina sedang dalam performa yang luar biasa, hanya kehilangan satu set saat ia memperpanjang rekor impresifnya di All England Club menjadi 19 kemenangan dari 21 pertandingan.
Petenis berusia 25 tahun, yang memenangi Wimbledon pada 2022, itu memulai dengan cepat dengan dua break untuk memimpin 4-0 pada set pertama yang berat sebelah melawan Krejcikova.
Di semifinal Wimbledon pertamanya, Krejcikova membalikkan keadaan di set kedua, mendapatkan break yang tak ternilai harganya di gim keenam, lalu menyamakan kedudukan pada set point keenamnya.
Krejcikova mempertahankan seluruh momentumnya dan ia akhirnya melemahkan Rybakina, yang telah melakukan lebih dari 35 kesalahan sendiri saat ia melepaskan servisnya pada gim ketujuh yang menentukan di set terakhir.
"Barbora bermain sangat baik tapi saya pikir ini masih merupakan turnamen positif bagi saya," ujar Rybakina.
Hanya beberapa jam setelah Paolini mengalahkan petenis Kroasia Donna Vekic 2-6, 6-4, 7-6 10/8) di semifinal putri terlama di All England Club, giliran Krejcikova yang berusaha keras meraih kemenangan melawan unggulan keempat Rybakina dalam dua jam tujuh menit di Centre Court.
Krejcikova akan menghadapi unggulan ketujuh Paolini pada Sabtu (13/7) dalam final Grand Slam kedua dalam karier petenis berusia 28 tahun itu setelah kemenangannya di French Open pada 2021.
"Saya sangat bangga dengan permainan dan semangat juang saya hari ini," kata Krejcikova, seperti disiarkan AFP, Jumat.
Krejcikova mengawali tahun 2024 dengan melaju ke perempat final Australian Open, tetapi ia tersingkir pada babak pertama French Open.
Dia berjuang dengan cedera punggung, hanya memenangi tiga pertandingan tunggal dalam lima bulan sebelum akhirnya menemukan performa terbaiknya di Wimbledon.
Krejcikova mengejutkan unggulan ke-11 Danielle Collins di babak keempat dan mantan juara French Open Jelena Ostapenko di perempat final, sebelum mengalihkan perhatiannya ke Rybakina.
Juara ganda Wimbledon dua kali itu kini tinggal satu kemenangan lagi untuk meraih kemenangan tak terduga di nomor tunggal.
"Luar biasa. Sangat sulit untuk dijelaskan, tapi penuh kegembiraan dan emosi," ujar Krejcikova.
"Ketika saya mematahkan servisnya pada set kedua, saya mulai berada di zona tersebut dan saya tidak ingin meninggalkan zona tersebut."
Rybakina sedang dalam performa yang luar biasa, hanya kehilangan satu set saat ia memperpanjang rekor impresifnya di All England Club menjadi 19 kemenangan dari 21 pertandingan.
Petenis berusia 25 tahun, yang memenangi Wimbledon pada 2022, itu memulai dengan cepat dengan dua break untuk memimpin 4-0 pada set pertama yang berat sebelah melawan Krejcikova.
Di semifinal Wimbledon pertamanya, Krejcikova membalikkan keadaan di set kedua, mendapatkan break yang tak ternilai harganya di gim keenam, lalu menyamakan kedudukan pada set point keenamnya.
Krejcikova mempertahankan seluruh momentumnya dan ia akhirnya melemahkan Rybakina, yang telah melakukan lebih dari 35 kesalahan sendiri saat ia melepaskan servisnya pada gim ketujuh yang menentukan di set terakhir.
"Barbora bermain sangat baik tapi saya pikir ini masih merupakan turnamen positif bagi saya," ujar Rybakina.