Palu (ANTARA) - Dunia usaha di Kota Palu mulai mengeluhkan perekonomian yang tidak tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, dan membuat angka kemiskinan cukup tinggi.
"Dua investasi saya di Kota Palu, tidak jalan berjalan. Karena ekonomi Kota Palu tidak tumbuh," kata Pengusaha Andi Nur B. Lamakarate (ANL) di Palu, Rabu.
Dia menjelaskan, tidak tumbuhnya ekonomi, dikarenakan minimnya lapangan kerja yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Lanjut dia, akibat lapangan kerja tidak ada, akhirnya masyarakat tidak punya uang, dan menjadikan mereka menjadi miskin.
Statistik penduduk miskin yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Kota Palu sebanyak 26.830 jiwa. Sementara penduduk miskin di tahun 2022, sebanyak 26.750 jiwa.
Untuk menurunkan angka penduduk miskin di Kota Palu, ANL bertekad maju sebagai salah satu bakal calon kepala daerah. Dia pun berpasangan dengan Hidayat sebagai bakal calon wali kota, untuk periode 2024-2029.
"Kami memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kota Palu dengan membuka lapanan kerja seluas-luasnya," kata bakal calon wakil wali kota itu.
Menurut dia, Hidayat merupakan sosok yang sangat berpengalaman di birokrasi pemerintahan, mulai dari camat, kepala organisasi pemerintah daerah (OPD), penjabat bupati, hingga Wali Kota Palu.
Pria yang disapa Anca itu mengungkapkan, selama kepemimpinan Hidayat sebagai Wali Kota Palu periode 2016–2021, angka kemiskinan cukup terjaga. Di tahun 2017, jumlah penduduk miskin sebanyak 25.490 jiwa. Tahun 2018 sebanyak 25.260 jiwa. Bahkan pascabencana di tahun 2019, angka kemiskinan tidak melonjak dan masih bisa ditekan di angka 26.620 jiwa.
"Kami berdua, insyaallah memahami betul kebutuhan masyarakat, khususnya menengah ke bawah, bagaimana susahnya mencari lapangan pekerjaan," katanya menegaskan.
Dia pun berjanji, jika diberikan kesempatan dan amanah oleh masyarakat Kota Palu, akan bekerja maksimal untuk menjadikan masyarakat Palu lebih sejahtera, dengan menyediakan lapangan pekerjaan.
"Dua investasi saya di Kota Palu, tidak jalan berjalan. Karena ekonomi Kota Palu tidak tumbuh," kata Pengusaha Andi Nur B. Lamakarate (ANL) di Palu, Rabu.
Dia menjelaskan, tidak tumbuhnya ekonomi, dikarenakan minimnya lapangan kerja yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Lanjut dia, akibat lapangan kerja tidak ada, akhirnya masyarakat tidak punya uang, dan menjadikan mereka menjadi miskin.
Statistik penduduk miskin yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Kota Palu sebanyak 26.830 jiwa. Sementara penduduk miskin di tahun 2022, sebanyak 26.750 jiwa.
Untuk menurunkan angka penduduk miskin di Kota Palu, ANL bertekad maju sebagai salah satu bakal calon kepala daerah. Dia pun berpasangan dengan Hidayat sebagai bakal calon wali kota, untuk periode 2024-2029.
"Kami memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kota Palu dengan membuka lapanan kerja seluas-luasnya," kata bakal calon wakil wali kota itu.
Menurut dia, Hidayat merupakan sosok yang sangat berpengalaman di birokrasi pemerintahan, mulai dari camat, kepala organisasi pemerintah daerah (OPD), penjabat bupati, hingga Wali Kota Palu.
Pria yang disapa Anca itu mengungkapkan, selama kepemimpinan Hidayat sebagai Wali Kota Palu periode 2016–2021, angka kemiskinan cukup terjaga. Di tahun 2017, jumlah penduduk miskin sebanyak 25.490 jiwa. Tahun 2018 sebanyak 25.260 jiwa. Bahkan pascabencana di tahun 2019, angka kemiskinan tidak melonjak dan masih bisa ditekan di angka 26.620 jiwa.
"Kami berdua, insyaallah memahami betul kebutuhan masyarakat, khususnya menengah ke bawah, bagaimana susahnya mencari lapangan pekerjaan," katanya menegaskan.
Dia pun berjanji, jika diberikan kesempatan dan amanah oleh masyarakat Kota Palu, akan bekerja maksimal untuk menjadikan masyarakat Palu lebih sejahtera, dengan menyediakan lapangan pekerjaan.