Morowali Utara, Sulawesi Tenga (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kolonodale, Sulawesi Tengah, memanfaatkan Sarana, Asimilasi dan Edukasi (SAE) budidaya ikan air tawar dalam memberikan pembinaan kepada narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP).
"Pemberdayaan warga binaan betul-betul kami laksanakan dengan membuat berbagai SAE, salah satunya budidaya ikan air tawar ini untuk menghasilkan ikan lele yang berkualitas sehingga diminati masyarakat,” kata Kepala Lapas Kolonodale Arifin Akhmad di Morowali Utara, Senin.
Ia mengatakan bahwa budidaya ikan air tawar Lapas Kolonodale merupakan salah satu program pembinaan kemandirian bagi WBP.
Ia menuturkan bahwa selain melatih WBP untuk mengembangkan pelatihan bagi warga binaan, juga membantu mereka untuk lebih produktif dalam menjalani masa pembinaan di dalam lapas.
Menurut dia, budidaya ikan lele warga binaan Lapas Kolonodale saat ini telah cukup terkenal dan diminati masyarakat sekitar Kolonodale.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah konsumen tersebut merupakan pengusaha warung makan pecel lele.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah konsumen tersebut merupakan pengusaha warung makan pecel lele.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Perikanan Morowali Utara. Dari kolaborasi tersebut, kami meraih hasil yang sangat baik dengan penjualan 150 kilogram yang merupakan penjual terbesar di tahun 2024 ini," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih memiliki stok sekitar 250 kilogram ikan lele yang siap dipanen, serta sebanyak 3.000 ekor ikan lele untuk bulan depan.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, mengapresiasi jajaran Lapas Kolonodale yang serius dalam mengoptimalkan program pembinaannya dan menunjukkan eksistensi mewujudkan Lapas Produktif.
“Pada tahun 2023 kami telah memberikan penghargaan kepada Lapas Kolonodale sebagai Lapas Terproduktif dalam bidang kegiatan kerja. Tidak berpuas diri, Lapas Kolonodale tetap terus menunjukkan eksistensinya," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh Lapas/Rutan di Sulteng untuk terus meningkatkan program pembinaannya. Terlebih, kata dia, kesuksesan pembinaan yang dilakukan juga penting untuk berdampak bagi kemajuan daerah.
“Ketika warga binaan bisa produktif, mereka akan memiliki bekal ataupun kemampuan berwirausaha dan akan turut andil dalam pembangunan daerah," ujarnya.*