Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini berupaya mengatasi kesenjangan digital pada layanan kesehatan di daerah tersebut guna menunjang pelayanan publik.
 
"Perkembangan teknologi semakin masif dan maju, namun masih terdapat kesenjangan layanan terkait akses digital," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sulteng Novalina pada kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) Rumah Sehat Rakyat Virtual di Palu, Rabu.
 
Ia mengemukakan ada beberapa tantangan dalam mengatasi kesenjangan, antara lain menyangkut kebijakan dan regulasi pemda di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dalam mendukung layanan secara virtual.
 
"Kesenjangan layanan harus diatasi dan tantangan lainnya menyangkut kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mensinergikan penggunaan teknologi digital," ujarnya.
 
Sementara itu Lead Program UK Government Digital Acces, Programme Digital Inclusion Agenda in Health Sector, Rita Damayanti mengatakan secara digital landscape bagi yang belum mendapat akses digital dapat dikatakan sebagai kelompok marginal.

“Pemerintah Inggris melalui program ini memiliki tujuan sederhana yakni mencari dan menemukan contoh-contoh program dalam pemanfaatan akses digital oleh kelompok marginal," ucapnya.
 
Ia menambahkan program tersebut menyasar lima negara yakni Indonesia, Nigeria, Afrika Selatan, Brasil, dan Kenya, serta telah menjangkau 70 ribu penerima manfaat.

Rita mengharapkan adanya kolaborasi para pihak supaya dapat menghasilkan kolaborasi positif dan efektif dalam menemukan isu-isu yang ada di masyarakat.

Di Sulawesi Tengah telah dilaksanakan program internet desa yang dilaksanakan Common Room bersama relawan Roa Jaga Roa, tepatnya di Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.
 
"Program kedua yakni Program Rumah Sehat Rakyat Virtual yang dilaksanakan Rumah Sehat Rakyat bersama Roa Jaga Roa," tutur Rita.
 
 
 

Pewarta : Mohamad Ridwan/Kristina Natalia
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024