Samarinda (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur terus memacu realisasi program penyediaan internet gratis di seluruh desa wilayahnya, sebagai upaya konkret untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memberdayakan masyarakat di tingkat desa.
Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal di Samarinda Selasa, mengungkapkan bahwa prioritas perdana dalam program ini adalah memastikan kantor desa, sekolah, dan puskesmas memiliki akses internet yang memadai. Ketersediaan internet di fasilitas-fasilitas publik ini menurutnya dapat mempercepat dan mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai layanan secara daring.
"Kita siapkan bagaimana kantor desa punya akses, kemudian pelayanan publik jadi lebih cepat. Nanti kalau kantor desanya sudah, kemudian sekolah dan puskesmasnya sudah, baru kita ke Creative Hub, kalau itu juga sudah, baru kita ambil satu titik Wi-Fi di ruang publik," jelas Faisal.
Faisal mengakui, berdasarkan data yang dihimpun Diskominfo Kaltim, tidak semua desa di provinsi ini memiliki akses internet. Dari total 841 desa, teridentifikasi sekitar 60 desa yang belum terjangkau jaringan internet. Menindaklanjuti hal tersebut, Diskominfo Kaltim telah menyiapkan upaya untuk mengatasi permasalahan ini.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa pihaknya akan menyesuaikan solusi penyediaan internet dengan kondisi geografis dan infrastruktur di masing-masing desa. Jika memungkinkan untuk menarik kabel fiber optik (FO), maka opsi tersebut akan menjadi prioritas. Namun, untuk desa-desa yang sulit dijangkau kabel, Diskominfo Kaltim akan memanfaatkan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) atau Starlink.
Setelah kebutuhan internet di kantor desa, sekolah, dan puskesmas terpenuhi, Diskominfo Kaltim akan melanjutkan program dengan membangun Creative Hub di setiap desa.
Pihaknya juga berupaya menyukseskan visi pemprov untuk menjadikan Kaltim sebagai provinsi pertama di Indonesia yang seluruh desanya memiliki fasilitas ini.
"Creative Hub di seluruh desa di Kaltim itu adalah cita-cita kami," ungkapnya.
Faisal menjelaskan, Creative Hub secara tahap awal dapat diwujudkan dengan fasilitas seperti meja, beberapa kursi, layar televisi, dan peralatan multimedia. Keberadaan fasilitas ini dapat dimanfaatkan masyarakat desa untuk berbagai kegiatan positif, seperti promosi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pengembangan pariwisata, dan kegiatan kreatif lainnya.