Banda Aceh (ANTARA) - Pengurus Pusat (PP) Persatuan Soft Tennis Indonesia (Pesti) secara resmi meluncurkan sekolah soft tenis pertama di Indonesia di Banda Aceh, Aceh.
Acara peluncuran itu digelar secara bersamaan dalam Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) untuk nomor beregu putra dan putri PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di Lapangan Soft Tenis Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa (17/9) malam.
Ketua Umum PP Pesti Brigjen Pol. Awal Chaeruddin memberikan raket kepada Pengurus provinsi (Pengprov) Pesti Aceh secara simbolis sebagai tanda dimulainya program ini.
“Program ini untuk mencari bibit-bibit atlet yang mau berlatih dan berprestasi di soft tenis,” kata Awal Chaeruddin.
Melalui sekolah itu, kata dia, para bibit-bibit atlet soft tenis tidak hanya belajar secara fisik, tetapi juga akan diberikan dan dilatih teori-teori serta teknik permainan.
Selain itu, dengan dimulainya program di Aceh, Ia meyakini ada banyak bibit-bibit atlet soft tenis berbakat yang bisa dididik agar bisa menjadi atlet profesional.
“Kita mendorong pengurus seluruh provinsi untuk melakukan hal yang sama. Kami akan berkoordinasi dengan pengurus provinsi agar cabang olahraga ini semakin dikenal masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Pengprov Pesti Aceh, Heri Laksana, menjelaskan bahwa program itu akan menjaring anak-anak muda mulai dari usia sekolah SMP hingga SMA.
“Kami akan ke sekolah-sekolah untuk mencari bibit-bibit berpotensi yang nantinya bisa kita didik menjadi pemain soft tenis yang andal nantinya,” kata dia.
Kurikulum yang diajarkan pada awal-awal pelatihan adalah memperkenalkan soft tenis dan mengajarkan teknik-teknik dasar cabang olahraga tersebut.
“Kalau nanti mereka serius dan punya potensi, akan kami didik lebih lanjut lagi untuk menjadi alternatif prestasi nantinya,” kata dia.
Adapun pihaknya baru melakukan uji coba program ini lantaran masih terhambat keterbatasan peralatan. Sebagai informasi, raket dan bola untuk soft tenis tidak dijual umum di Indonesia seperti peralatan tenis pada umumnya dan harus diimpor dari luar negeri.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Ketum PP Pesti Awal Chaeruddin telah berjanji akan memberikan dukungan dari segi peralatan. Dengan adanya bantuan ini, Heri berharap bisa mulai melaksanakan program sekolah soft tenis mulai tahun depan.
“Kami bersemangat untuk nantinya dapat membuat sekolah soft tenis bisa lebih eksis lagi,” pungkasnya.
Acara peluncuran itu digelar secara bersamaan dalam Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) untuk nomor beregu putra dan putri PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di Lapangan Soft Tenis Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa (17/9) malam.
Ketua Umum PP Pesti Brigjen Pol. Awal Chaeruddin memberikan raket kepada Pengurus provinsi (Pengprov) Pesti Aceh secara simbolis sebagai tanda dimulainya program ini.
“Program ini untuk mencari bibit-bibit atlet yang mau berlatih dan berprestasi di soft tenis,” kata Awal Chaeruddin.
Melalui sekolah itu, kata dia, para bibit-bibit atlet soft tenis tidak hanya belajar secara fisik, tetapi juga akan diberikan dan dilatih teori-teori serta teknik permainan.
Selain itu, dengan dimulainya program di Aceh, Ia meyakini ada banyak bibit-bibit atlet soft tenis berbakat yang bisa dididik agar bisa menjadi atlet profesional.
“Kita mendorong pengurus seluruh provinsi untuk melakukan hal yang sama. Kami akan berkoordinasi dengan pengurus provinsi agar cabang olahraga ini semakin dikenal masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Pengprov Pesti Aceh, Heri Laksana, menjelaskan bahwa program itu akan menjaring anak-anak muda mulai dari usia sekolah SMP hingga SMA.
“Kami akan ke sekolah-sekolah untuk mencari bibit-bibit berpotensi yang nantinya bisa kita didik menjadi pemain soft tenis yang andal nantinya,” kata dia.
Kurikulum yang diajarkan pada awal-awal pelatihan adalah memperkenalkan soft tenis dan mengajarkan teknik-teknik dasar cabang olahraga tersebut.
“Kalau nanti mereka serius dan punya potensi, akan kami didik lebih lanjut lagi untuk menjadi alternatif prestasi nantinya,” kata dia.
Adapun pihaknya baru melakukan uji coba program ini lantaran masih terhambat keterbatasan peralatan. Sebagai informasi, raket dan bola untuk soft tenis tidak dijual umum di Indonesia seperti peralatan tenis pada umumnya dan harus diimpor dari luar negeri.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Ketum PP Pesti Awal Chaeruddin telah berjanji akan memberikan dukungan dari segi peralatan. Dengan adanya bantuan ini, Heri berharap bisa mulai melaksanakan program sekolah soft tenis mulai tahun depan.
“Kami bersemangat untuk nantinya dapat membuat sekolah soft tenis bisa lebih eksis lagi,” pungkasnya.