Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah melakukan penguatan kapasitas terhadap pemerintah desa (pemdes) sebagai upaya untuk meningkatkan bisnis yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).
"Kegiatan usaha yang dijalankan lewat BUMDes harus dipertimbangkan dengan baik, supaya memberikan dampak positif terhadap pendapatannya," kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Morowali Utara Charles Natanael Toha melalui keterangan tertulis diterima di Palu, Rabu.
Ia menjelaskan kepala desa, badan permusyawaratan desa (BPD), dan pengurus BUMDes merupakan satu kesatuan dalam menyelenggarakan kegiatan usaha BUMDes sehingga dalam pengelolaan usaha harus sejalan.
Penguatan kapasitas tersebut dilaksanakan selama empat hari, 18-21 September 2024, di Luwuk.
Ia menjelaskan tentang beberapa target yang ingin dicapai dalam kegiatan itu, yakni meningkatkan kemampuan administrasi pengelolaan BUMDes, mengidentifikasi dan mengembangkan peluang bisnis yang potensial bagi BUMDes.
"Melalui forum ini penting untuk menyamakan persepsi pengelolaan BUMDes, supaya menghasilkan keuntungan bagi desa, termasuk model bisnis yang dijalankan," ujarnya.
Kegiatan itu juga upaya meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi antara kepala desa, BPD, dan pengurus BUMDes dalam melakukan pengawasan dan audit internal keuangan desa.
Pemkab Morut juga membangun kolaborasi dengan pihak perbankan untuk penguatan modal bisnis.
Terkait dengan penguatan manajemen administrasi dan bisnis, pihaknya menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Terkait dengan penguatan manajemen administrasi dan bisnis, pihaknya menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
"Kami berharap melalui penguatan kapasitas ini, BUMDes di Morowali Utara semakin maju dan berkembang," kata Charles.