Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Riyan Betra Delza meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk serius menanggapi klarifikasi Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep soal penggunaan jet pribadi dalam perjalanan ke Amerika Serikat.
“Saya kira tinggal KPK lah yang mengurusi kasus ini dengan serius, agar keriuhan publik segera terjawab,” ujar Riyan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut merespons kedatangan Kaesang ke KPK untuk memberikan klarifikasi soal penggunaan jet pribadi dalam perjalanan ke Amerika Serikat. Riyan mengapresiasi langkah tersebut, mengingat banyaknya politisi yang mangkir dari panggilan KPK.
“Saya kira itu bagus, berani, anak muda sekali lah, karena banyak juga politisi selalu mangkir dari panggilan KPK," ujar Riyan.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, mendapat banyak sorotan di media sosial, salah satunya mengenai penggunaan jet pribadi ketika melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
Dugaan gratifikasi itu diperbincangkan warganet, seperti di media sosial X, setelah istri Kaesang, Erina Gudono, mengunggah pemandangan dari dalam jet pribadi melalui media sosial Instagram.
Kemudian, pada Selasa (17/9), Kaesang mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, untuk memberikan klarifikasi terkait penggunaan jet pribadi.
"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahasa beken-nya nebenglah, nebeng pesawatnya teman saya," ujarnya.
Terkait klarifikasi tersebut, Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menyatakan mengkonfirmasi pihak yang memberi tumpangan kepada Kaesang.
Pahala mengatakan pihak KPK telah mengantongi nama pihak yang memberi tumpangan kepada Kaesang, namun belum mengetahui profil dari pihak yang bersangkutan.
"Inisial Y kalau enggak salah depannya, tapi kita enggak tahu bener enggak nama lengkapnya ini, WNI apa WNA, pesawat punya siapa, nanti kita konfirmasi lagi," ujarnya.
“Saya kira tinggal KPK lah yang mengurusi kasus ini dengan serius, agar keriuhan publik segera terjawab,” ujar Riyan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut merespons kedatangan Kaesang ke KPK untuk memberikan klarifikasi soal penggunaan jet pribadi dalam perjalanan ke Amerika Serikat. Riyan mengapresiasi langkah tersebut, mengingat banyaknya politisi yang mangkir dari panggilan KPK.
“Saya kira itu bagus, berani, anak muda sekali lah, karena banyak juga politisi selalu mangkir dari panggilan KPK," ujar Riyan.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, mendapat banyak sorotan di media sosial, salah satunya mengenai penggunaan jet pribadi ketika melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
Dugaan gratifikasi itu diperbincangkan warganet, seperti di media sosial X, setelah istri Kaesang, Erina Gudono, mengunggah pemandangan dari dalam jet pribadi melalui media sosial Instagram.
Kemudian, pada Selasa (17/9), Kaesang mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, untuk memberikan klarifikasi terkait penggunaan jet pribadi.
"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahasa beken-nya nebenglah, nebeng pesawatnya teman saya," ujarnya.
Terkait klarifikasi tersebut, Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menyatakan mengkonfirmasi pihak yang memberi tumpangan kepada Kaesang.
Pahala mengatakan pihak KPK telah mengantongi nama pihak yang memberi tumpangan kepada Kaesang, namun belum mengetahui profil dari pihak yang bersangkutan.
"Inisial Y kalau enggak salah depannya, tapi kita enggak tahu bener enggak nama lengkapnya ini, WNI apa WNA, pesawat punya siapa, nanti kita konfirmasi lagi," ujarnya.