Palu, Sulteng (ANTARA) - Masjid Terapung Arkam Babu Rahman yang terletak di Pantai Talise, Sulawesi Tengah, hingga kini masih dalam kondisi terbengkalai setelah mengalami kerusakan berat akibat gempa dan tsunami pada 28 September 2018. Lebih dari lima tahun pasca-bencana, belum ada tanda-tanda perbaikan atau pembangunan pengganti bagi masjid yang dulunya menjadi salah satu ikon religius dan wisata di Kota Palu.

Kerusakan masjid ini menyisakan puing-puing yang kini ditinggalkan tanpa ada upaya rehabilitasi.

Bagian fondasi yang goyah dan struktur bangunan yang rusak parah membuat masjid tersebut tidak lagi bisa digunakan sebagai tempat ibadah maupun destinasi wisata. Kondisi ini membuat masyarakat Palu, khususnya warga sekitar, merasa prihatin. Foto Masjid terapung di Sulteng sebelum diterjang tsunami ANTARA-Tim PPL UIN Datokarama Palu

 pasca-tsunami, banyak harapan dari masyarakat agar masjid ini segera diperbaiki atau dibangun ulang, mengingat posisinya yang strategis dan historis. Sayangnya, hingga kini, upaya nyata untuk merehabilitasi bangunan tersebut belum terlaksana.

Ketiadaan solusi untuk masjid ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang berharap ada tempat ibadah pengganti di lokasi tersebut. Hingga kini, Masjid Terapung Arkam Babu Rahman tetap dibiarkan dalam kondisi terbengkalai, sementara harapan warga untuk melihat ikon religius itu kembali berdiri masih belum terwujud.

Masyarakat Sulawesi Tengah berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah nyata untuk merehabilitasi atau menggantikan Masjid Terapung, sehingga warisan penting ini tidak semakin dilupakan dan dapat kembali menjadi simbol ketangguhan Palu dalam menghadapi bencana.

Pewarta : Tim Magang UIN Datokarama (Nasruddin, Nursari, Shinta)
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024