Palu (ANTARA) -
Tokoh Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Pendeta Rinaldy Damanik meminta semua pihak, untuk menjaga suasana damai untuk Pilkada serentak di Sulteng.
"Semua pihak pastinya berharap tahapan kampanye, pemilihan dan penetapan pasangan calon terpilih, dapat berjalan damai dan terkendali," katanya dihubungi dari Palu, Rabu.
Dia meminta para kandidat, tim sukses hingga relawan, jangan saling menjelek-jelekan. Seharusnya, bisa menunjukkan etika yang baik, sesuai nilai budaya dan patuh aturan hukum.
Dia tidak menampik, jika masyarakat punya pilihan masing-masing, dan ada fanatisme tertentu untuk calon tertentu.
"Masing-masing calon, harus menunjukkan hal yang baik kepada para calon pendukung dan pemilihnya," ujarnya.
Terkait Sulteng masuk lima besar daerah rawan di Pilkada, tokoh perdamaian Poso itu menyarankan, agar penyelenggara pemilu, pemerintah daerah dan TNI/Polri untuk bersikap netral.
"Mereka harusnya netral, jangan berpihak," ujarnya.
Khusus penyelenggara, seharusnya lebih aktif dalam membagikan informasi serta menerima semua keluhan dan masukan masyarakat.
"Harus mampu memfasilitasi masyarakat untuk patuh terhadap hukum, jangan biarkan mereka dengan euforia masing-masing," pesannya.
Penyelenggara juga dapat memberitahu masyarakat, hal-hal yang harus diperbaiki, dikoreksi, bisa menempuh jalur hukum.
Tokoh Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Pendeta Rinaldy Damanik meminta semua pihak, untuk menjaga suasana damai untuk Pilkada serentak di Sulteng.
"Semua pihak pastinya berharap tahapan kampanye, pemilihan dan penetapan pasangan calon terpilih, dapat berjalan damai dan terkendali," katanya dihubungi dari Palu, Rabu.
Dia meminta para kandidat, tim sukses hingga relawan, jangan saling menjelek-jelekan. Seharusnya, bisa menunjukkan etika yang baik, sesuai nilai budaya dan patuh aturan hukum.
Dia tidak menampik, jika masyarakat punya pilihan masing-masing, dan ada fanatisme tertentu untuk calon tertentu.
"Masing-masing calon, harus menunjukkan hal yang baik kepada para calon pendukung dan pemilihnya," ujarnya.
Terkait Sulteng masuk lima besar daerah rawan di Pilkada, tokoh perdamaian Poso itu menyarankan, agar penyelenggara pemilu, pemerintah daerah dan TNI/Polri untuk bersikap netral.
"Mereka harusnya netral, jangan berpihak," ujarnya.
Khusus penyelenggara, seharusnya lebih aktif dalam membagikan informasi serta menerima semua keluhan dan masukan masyarakat.
"Harus mampu memfasilitasi masyarakat untuk patuh terhadap hukum, jangan biarkan mereka dengan euforia masing-masing," pesannya.
Penyelenggara juga dapat memberitahu masyarakat, hal-hal yang harus diperbaiki, dikoreksi, bisa menempuh jalur hukum.