Palu (ANTARA) - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Sulawesi Tengah menghadirkan Rumah Tahfidz Al-Kafi sebagai upaya membentuk karakter anak yang berhadapan hukum (ABH) atau anak binaan agar menjadi generasi muda unggul dan berakhlak mulia.
 
"Program rumah tahfidz dirancang untuk membentuk karakter, meningkatkan disiplin diri, dan memberikan keterampilan hidup yang berguna bagi anak binaan di LPKA Palu," kata Kepala LPKA Palu Mohamad Kafi di Palu, Jumat.
 
Ia mengatakan Rumah Tahfidz Al-Kafi tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk menghafal Al Quran, tapi juga membentuk karakter mereka agar menjadi anak yang berakhlak baik serta berprestasi dengan berbasis pendidikan agama.
 
Ia mengatakan bahwa terdapat sejumlah fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran pada rumah tahfidz tersebut, seperti ruang belajar, perpustakaan, dan sarana audio-visual yang diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran Al Quran bagi anak-anak binaan LPKA Palu.
 
"Kami ingin anak-anak ini tidak hanya hafal Al Quran, tetapi juga memahami maknanya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
 
Menurut dia, program yang dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Palu itu juga dinilai sangat penting untuk memastikan kualitas pengajaran yang diberikan.
 
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar mengatakan bahwa keberadaan rumah tahfidz ini memberi harapan besar bagi majunya program pemasyarakatan di Sulteng.
 
“Kami ingin Rumah Tahfidz Al-Kafi menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya. Melalui program ini, kita membuktikan bahwa pembinaan yang berbasis agama dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi kehidupan anak-anak binaan," ujarnya.
 
Ia mengharapkan dengan hadirnya rumah tahfidz ini dapat lebih mendekatkan para anak binaan kepada Al Quran dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024