Sigi, Sulteng (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Tengah meminta seluruh kepala desa (kades) di Kabupaten Sigi untuk melakukan pemetaan terhadap kawasan rawan narkoba di daerah setempat.

Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Sulawesi Tengah Hartini di Desa Sidera, Senin, mengemukakan agar seluruh kepala desa dan masyarakat dapat bersama-sama mengatasi permasalahan narkoba di Sulteng khususnya Kabupaten Sigi.
 
"Rapat koordinasi pengembangan dan pembinaan Kabupaten Tanggap ancaman Narkoba bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Tengah ini merupakan upaya dilakukan BNN untuk melibatkan seluruh stakeholder dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan narkoba," kata Hartini di sela-sela rapat yang dihadiri para kepala desa tersebut.
 
Ia mengatakan seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui seberapa daruratnya Kabupaten Sigi dalam hal penyalahgunaan narkoba.
 
"Jadi yang menentukan itu para kepala desa ini karena kades paham betul terkait kondisi wilayahnya masing-masing terkait narkoba," ucapnya.
 
Dia mengatakan, pengembangan kota/kabupaten tanggap ancaman narkoba berusaha memastikan bahwa setiap daerah tanggap atas masalah narkoba.
 
"Tentunya daerah yang tanggap atas masalah narkoba dicirikan dengan sikap proaktif dari seluruh stakeholder untuk melakukan pencegahan yang menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki," sebutnya.
 
Pengukuran indeks kawasan rawan narkoba adalah upaya memetakan wilayah mana saja terindikasi rawan atas penyalahgunaan narkoba, sehingga dapat disusun upaya pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap kawasan tersebut.
 
"Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah rawan di Provinsi Sulawesi Tengah mulai dari bahaya sampai siaga sebab Sulteng sendiri menduduki peringkat keempat untuk penyalahgunaan narkotika di Indonesia," ujarnya.
 
Hartini menuturkan untuk wilayah di Kabupaten Sigi rawan terhadap penyalahgunaan narkoba yaitu Desa Tinggede dan Tinggede Selatan
 
"Di Kabupaten Sigi salah satu ada wilayah bahayanya seperti Tinggede, Tinggede Selatan dan masih ada desa lainnya rawan penyalahgunaan narkoba, Harapan kami dengan kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik dalam menentukan langkah pencegahan dan penanganan yang tepat di lingkungan desanya masing-masing," tuturnya.
 
Ia menegaskan agar pemerintah daerah dan kepala-kepala desa di Kabupaten Sigi dapat membantu BNN dalam menangani penyalahgunaan narkoba di daerah tersebut.
 
"Saya berharap bapak ibu kepala desa dapat membantu BNN guna mengetahui kerawanan setiap wilayah kita, peran bapak ibu kades akan membantu upaya pencegahan dan penanganan masalah narkoba di Indonesia saat ini khususnya di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah," katanya.



 

Pewarta : Moh Salam
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024