Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala Sulawesi Tengah, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat memberikan pelatihan peternak dengan sekolah lapang budidaya dan manajemen pakan ternak untuk meningkatkan pakan ternak berkualitas di daerah itu.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Yuli di Banawa, Rabu, menuturkan program sekolah lapang itu bertujuan guna memperkuat manajemen kelembagaan sebagai strategi pengembangan peternakan di Kabupaten Donggala.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan populasi dan produktivitas ternak lokal yang berbasis pada peternakan rakyat," kata Yuli.
Ia mengatakan peningkatan kapasitas peternak dengan manajemen pakan yang baik dapat memberikan kontribusi pada keberlanjutan sektor peternakan di Kabupaten Donggala.
"Pada dasarnya pentingnya pengelolaan pakan yang terstruktur dan efisien karena pakan adalah kunci utama dalam keberhasilan peternakan," ucapnya.
Yuli menjelaskan dengan sekolah lapangan itu dapat memberikan pengetahuan kepada para peternak terkait manajemen yang tepat, sehingga ternak tidak hanya akan tumbuh dengan baik tetapi juga lebih sehat dan produktif.
"Dalam sekolah lapang ini diberikan pelatihan tentang kesehatan hewan bagi para peternak di Donggala," sebutnya.
Ia berharap sekolah lapang tersebut dapat meningkatkan kemampuan peternak dalam mendeteksi gejala penyakit pada hewan ternak secara dini, sehingga dapat segera dilakukan penanganan yang tepat.
Menurutnya peningkatan produktivitas ternak dapat berdampak langsung pada kesejahteraan peternak dan mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Donggala.
“Dengan adanya program sekolah lapang ini harapannya para peternak lokal tidak hanya memahami teknik budidaya yang efektif, tetapi mampu mengelola pakan secara efisien serta menjaga kesehatan ternak mereka," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala untuk populasi ternak khususnya sapi di daerah itu 44.530 ribu ekor ternak selama tahun 2023 dan kambing sebanyak 57.365 ribu ekor ternak.
Sementara jumlah ternak yang dipotong selama tahun 2023 untuk sapi sebanyak 699 ekor dan kambing 9.854 ekor.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Yuli di Banawa, Rabu, menuturkan program sekolah lapang itu bertujuan guna memperkuat manajemen kelembagaan sebagai strategi pengembangan peternakan di Kabupaten Donggala.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan populasi dan produktivitas ternak lokal yang berbasis pada peternakan rakyat," kata Yuli.
Ia mengatakan peningkatan kapasitas peternak dengan manajemen pakan yang baik dapat memberikan kontribusi pada keberlanjutan sektor peternakan di Kabupaten Donggala.
"Pada dasarnya pentingnya pengelolaan pakan yang terstruktur dan efisien karena pakan adalah kunci utama dalam keberhasilan peternakan," ucapnya.
Yuli menjelaskan dengan sekolah lapangan itu dapat memberikan pengetahuan kepada para peternak terkait manajemen yang tepat, sehingga ternak tidak hanya akan tumbuh dengan baik tetapi juga lebih sehat dan produktif.
"Dalam sekolah lapang ini diberikan pelatihan tentang kesehatan hewan bagi para peternak di Donggala," sebutnya.
Ia berharap sekolah lapang tersebut dapat meningkatkan kemampuan peternak dalam mendeteksi gejala penyakit pada hewan ternak secara dini, sehingga dapat segera dilakukan penanganan yang tepat.
Menurutnya peningkatan produktivitas ternak dapat berdampak langsung pada kesejahteraan peternak dan mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Donggala.
“Dengan adanya program sekolah lapang ini harapannya para peternak lokal tidak hanya memahami teknik budidaya yang efektif, tetapi mampu mengelola pakan secara efisien serta menjaga kesehatan ternak mereka," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala untuk populasi ternak khususnya sapi di daerah itu 44.530 ribu ekor ternak selama tahun 2023 dan kambing sebanyak 57.365 ribu ekor ternak.
Sementara jumlah ternak yang dipotong selama tahun 2023 untuk sapi sebanyak 699 ekor dan kambing 9.854 ekor.