BNNK-Donggala tingkatkan upaya pemberantasan narkoba

id Badan Narkotika Nasional ,BNNK Donggala ,Sulawesi Tengah ,Kabupaten Donggala

BNNK-Donggala tingkatkan upaya pemberantasan narkoba

Kepala BNNK Donggala Khrisna Anggara (dua dari kanan) saat menjelaskan program pencegahan dan pemberantasan narkoba di Kabupaten Donggala kepada awak media, Kamis (19/12/2024). (ANTARA/Moh Salam)

Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba dengan pendekatan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.

"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat dan mengoptimalkan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (PG4N) serta menggali potensi kolaborasi lebih lanjut dengan berbagai instansi dan masyarakat," kata Kepala BNNK Donggala Khrisna Anggara di Banawa, Kamis.

Ia mengemukakan pihaknya senantiasa membangun komunikasi dan koordinasi bersama pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan P4GN di daerah itu.

"Kolaborasi menjadi penting karena permasalahan narkotika melibatkan berbagai aspek yang saling terkait dan kompleks sehingga membutuhkan pendekatan holistik dan secara menyeluruh," ucapnya.

Ia menuturkan BNNK Donggala mendorong implementasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2021 tentang fasilitasi P4GN, prioritas penggunaan dana desa untuk P4GN, pembentukan desa bersih narkoba (Bersinar), sekolah bersinar dan mewujudkan Kabupaten/kota tanggap ancaman narkoba (Kotan).

"Program Kotan ini sebagai strategi untuk meningkatkan peran aktif pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang tanggap terhadap ancaman narkotika melalui penguatan ketahanan keluarga, ketahanan masyarakat, kewilayahan, kelembagaan dan hukum," sebutnya.

Menurut dia, indeks Kotan BNNK Donggala tahun 2024 berada di kategori tanggap.

"Bidang pencegahan kami melakukan penguatan kolaborasi dengan instansi pemerintah, sektor swasta, lingkungan pendidikan dan masyarakat," katanya.

Berdasarkan survei penyalahgunaan narkotika tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan penyalahguna kategori pernah pakai pada kelompok umur 15-24 tahun.

"Tahun 2021 itu angkanya 1,44 persen dan meningkat menjadi 1,52 persen pada tahun 2023, Ini perlu menjadi perhatian bersama mengingat pelajar merupakan generasi penerus yang akan berperan dalam menentukan arah perjalanan bangsa di masa mendatang," ujarnya.

Khrisna menjelaskan selama tahun 2024 sudah melakukan tes urine sebanyak 21 kali di lingkungan kerja dan pendidikan dengan menyasar 537 orang.

"Hasilnya itu ada 23 orang positif menggunakan narkotika jenis sabu dan program sosialisasi atau penyuluhan sebanyak 55 kali dengan total peserta 4.338 orang di Kabupaten Donggala, "tuturnya.

Terdapat dua desa Bersinar di Kabupaten Donggala yang terbentuk tahun 2024 yaitu Desa Loli Dondo Kecatan Banawa dan Towale Kecamatan Banawa Tengah.

Program Desa Bersinar sudah dimulai sejak tahun 2020 di Kabupaten Donggala hingga saat ini telah terbentuk 9 desa dan 1 kelurahan Bersinar.

"Desa Bersinar ini ada programnya seperti ketahanan keluarga, pembentukan remaja teman sebaya, pembekalan bagi penggiat anti Narkoba dan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM)," katanya.

Ia menyampaikan pentingnya tindakan pemberantasan untuk menghentikan operasional jaringan narkotika dan memberikan efek jera kepada pelaku khususnya di Kabupaten Donggala.

"Periode Mei sampai Agustus 2024, penyidik BNNK Donggala telah menangani enam kasus narkotika dengan tempat kejadian perkara di Kabupaten Donggala, Sigi dan Kota Palu termasuk memberikan dukungan terkait kasus jaringan internasional di Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala yang diungkap BNN pusat dan BNNP Sulteng," kata Khrisna.

Sementara itu Konselor Adiksi Ahli Muda Kasma menyebutkan pada tahun 2024 klinik Pratama Bahagia BNNK Donggala menerima 94 orang klien rawat jalan terdiri secara sukarela 42 orang, rujukan agen pemulihan dari kedua unit IBM 20 orang serta program IBM 32 orang.

"Klien itu didominasi oleh laki-laki sebanyak 84 orang, usia 17-25 tahun 63 orang, pendidikan terakhir SMP 51 orang, dan pelajar mahasiswa 63 orang," jelasnya.

BNNK Donggala rutin melakukan Skrining Intervensi Lapangan (SIL) yaitu aktivitas guna mengenali penyalahguna narkoba ditengah masyarakat.

"Sepanjang tahun 2024 sudah melakukan 40 kali SIL dengan menjangkau berbagai wilayah seperti kantor camat, kantor desa dan sekolah," ujarnya.