Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi terjadinya angin kencang akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb).

"Awan Cb in sudah banyak tumbuh di wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis.

Menurut dia, awan Cb terbentuk karena kondisi atmoster yang labil pada masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.

Dalam hal ini, kata dia, pertumbuhan awan Cb tersebut dapat memicu terjadinya angin puting beliung.

"Jadi potensi angin kencang yang terjadi lebih bersifat lokal karena pengaruh awan Cb," katanya.

Terkait dengan kecepatan angin di wilayah Cilacap dan sekitarnya, dia mengatakan hingga saat ini masih berada pada kategori sedang dengan kecepatan berkisar 15-20 knot.



Menurut dia, kecepatan angin masuk kategori kencang jika kecepatannya lebih dari 25 knot.

"Oleh karena ada pertumbuhan awan Cb, pekan depan diprakirakan ada peningkatan kecepatan angin meskipun bersifat lokal, sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat," katanya.

Kendati kecepatan angin di wilayah daratan Cilacap masih dalam kategori sedang, dia mengatakan kecepatan angin maksimum di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dan Samudra Hindia selatan Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi mencapai 25 knot yang bergerak dari arah timur hingga tenggara.

Menurut dia, peningkatan kecepatan angin tersebut berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY yang mencapai kisaran 2,5-4 meter dan masuk kategori tinggi.

"Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga hari Jumat (18/10) dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya.

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024