Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu mencatat produksi perikanan tangkap ibu kota Sulawesi Tengah mencapai 1.885 ton per tahun sebagai bagian dari komoditas pangan yang sering di konsumsi masyarakat.
 
"Perikanan tangkap salah satu mata pencaharian warga pesisir Teluk Palu. Sektor ini juga sebagai penyumbang pangan di daerah," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu Madyawati di Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan produksi sub sektor perikanan tangkap mengalami peningkatan 21 ton tahun 2023, dibandingkan jumlah produksi tahun 2022 hanya berada di angka 1.864 ton.
 
Meski begitu jumlah ini belum mencukupi kebutuhan konsumsi pangan masyarakat terhadap komoditas ikan di ibu kota Sulteng, yang mana berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat rata-rata kebutuhan konsumsi ikan di Kota Palu sekitar 70 kilogram lebih per kapita per tahun.
 
"Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka dua daerah yang menjadi pemasok komoditas ikan, yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Donggala," ujarnya.
 
Ia mengemukakan di Kota Palu terdapat dua pangkalan ikan atau tempat pembongkaran ikan untuk melayani ikan masuk dari arah timur dan melayani ikan masuk dari wilayah barat.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, di Kota Palu terdapat lima wilayah pemasok ikan laut yakni wilayah Kecamatan Mantokulore dengan jumlah produksi 552 ton, kemudian Tawaeli 458 ton, Palu Barat 379 ton, Palu Utara 268 ton dan Ulujadi 226 ton per tahun.
 
"Produksi ini sangat kecil, meski begitu kebutuhan ikan Kota Palu selalu terpenuhi, karena daerah ini sebagai ibu kota provinsi sekaligus sentra perdagangan," kata dia menuturkan.
 
Ia menambahkan selain komoditas perikanan tangkap, Kota Palu juga memiliki budidaya perikanan air tawar dengan jumlah produksi 127,73 ton per tahun.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024