Tolitoli, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setempat berupaya meningkatkan kesejahteraan para tenaga pengajar di daerah itu khususnya di wilayah terpencil.
"Pada tahun 2024 salah satu fokus dari PGRI untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Kabupaten Tolitoli," kata Ketua PGRI Tolitoli Abdul Gafar di Baolan, Jumat.
Ia mengemukakan para guru di Tolitoli berhak mendapatkan seperti tunjangan profesi dan perlindungan hukum yang bertugas di daerah tersebut.
"Tentunya PGRI ingin mendorong adanya perlindungan profesi sehingga semua guru di Kabupaten Tolitoli mendapatkan perlindungan dan memiliki akses yang sama serta adil terhadap semua program kesejahteraan yang disiapkan negara," ucapnya.
Ia menjelaskan langkah konkret PGRI dalam mendukung kesejahteraan tenaga pengajar dengan meningkatkan akses pelatihan, pendidikan profesional dan advokasi terhadap kebijakan pemerintah agar berpihak kepada guru-guru.
"Pada intinya guru-guru ini harus mendapatkan hak-haknya yakni tunjangan profesi dan fasilitas pendidikan selama bertugas dan mengabdi di wilayah terpencil," sebutnya.
Gafar menuturkan saat ini di Kabupaten Tolitoli sebagian besar guru bertugas di wilayah terpencil, terluar dan daerah perbatasan.
"Kami meminta pemerintah daerah dapat memastikan program-program baik dari pusat maupun daerah bisa dirasakan manfaatnya semua guru di Tolitoli," ujarnya.
Ia berharap ke depan kesejahteraan dan perlindungan bagi guru di daerah itu menjadi prioritas pemerintah daerah.
"Ini penting supaya guru-guru bisa fokus dalam bertugas mengajar untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak di Kabupaten Tolitoli," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng bahwa pada tahun ajaran 2023-2024 jumlah guru TK di Tolitoli sebanyak 547 orang, guru SD 1.980 orang, guru SMP 878 orang dan guru SMA 337 orang.
Pemkab gandeng PGRI Tolitoli tingkatan kesejahteraan guru
Pemerintah Kabupaten Tolitoli saat memberikan penghargaan kepada sejumlah guru di daerah itu pada Hari Guru Nasional beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Diskominfo Buol)