Palu (ANTARA) - Rani Moiga (30), seorang warga Palu yang merasa sangat terbantu dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam menangani penyakit yang dideritanya. Rani mengalami sakit perut hebat yang ternyata merupakan gejala apendisitis akut, atau radang usus buntu. 

Berkat dukungan penuh dari JKN, ia berhasil menjalani operasi pengangkatan usus buntu tanpa harus khawatir soal biaya yang besar.

"Awalnya saya merasa khawatir dengan rasa sakit yang semakin parah di bagian perut saya. Saya mencoba menahan sakit itu, tapi setelah beberapa hari, rasa sakitnya semakin tidak tertahankan. Saya akhirnya memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit Samaritan untuk memeriksakan diri," ujar Rani saat ditemui pada Jumat (22/11).

Rani pun langsung menjalani pemeriksaan dan diagnosis oleh dokter. Hasilnya, ia didiagnosis dengan apendisitis akut yang memerlukan tindakan medis segera berupa operasi pengangkatan usus buntu. Setelah berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, Rani diberitahu bahwa penanganan apendisitis harus dilakukan segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

"Saya sempat terkejut ketika dokter menyarankan saya untuk segera dioperasi, karena biaya operasi bisa sangat besar. Tapi, saya sangat bersyukur karena saya merupakan peserta JKN PBI, jadi saya tidak perlu khawatir soal biaya pengobatan," lanjut Rani dengan penuh rasa syukur.

Proses operasinya pun berjalan lancar. Rani menjalani prosedur laparoskopi, yaitu tindakan minimal invasif yang memungkinkan pemulihan lebih cepat. Sebagai peserta JKN PBI, semua biaya perawatan, mulai dari tindakan operasi hingga perawatan pasca-operasi, ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

"Operasi ini sangat membantu saya. Saya merasa lebih tenang karena tidak perlu memikirkan biaya, karena semua sudah tertangani oleh JKN. Saya hanya fokus pada pemulihan saya," ujar Rani.

Sementara itu, dalam beberapa hari pasca-operasi, Rani merasa kondisinya semakin membaik. Ia hanya memerlukan beberapa hari untuk pulih sepenuhnya dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. 

"Saya merasa sangat bersyukur setelah operasi ini. Saya juga mendapatkan perawatan yang sangat baik dari tim medis di rumah sakit. Semua berjalan lancar, dan saya bisa kembali beraktivitas tanpa rasa sakit lagi," tutur Rani.

Keberadaan JKN sangat membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka yang kurang mampu, dalam mengakses layanan kesehatan. Dengan adanya JKN, warga negara tidak perlu khawatir lagi dengan biaya pengobatan yang mahal, terutama untuk penyakit yang memerlukan penanganan medis segera seperti apendisitis.

"Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah memberikan pelayanan yang baik. Saya merasa sangat terbantu dengan adanya JKN. Tanpa program ini, saya mungkin akan kesulitan membayar biaya pengobatan yang cukup besar," ujar Rani.

Rani juga menyarankan kepada masyarakat untuk tidak ragu menjadi peserta JKN, karena program ini memberikan kemudahan dan perlindungan bagi kesehatan mereka. 

"Banyak orang mungkin merasa takut atau ragu untuk bergabung dengan JKN, tapi setelah saya merasakannya sendiri, saya bisa katakan bahwa JKN sangat membantu. Proses pendaftaran yang mudah dan layanan yang diberikan sangat memadai. Saya merasa sangat puas," tutupnya.

Pengalaman Rani menunjukkan betapa pentingnya memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, terutama dalam kondisi darurat medis. Dengan adanya JKN, banyak masyarakat yang merasa terbantu untuk mendapatkan pengobatan tanpa beban biaya. Program ini sangat memberikan manfaat besar, terutama bagi mereka yang kurang mampu dan membutuhkan penanganan medis segera. (tm/aq)


Pewarta : -
Editor : Mohamad Ridwan
Copyright © ANTARA 2024