Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah berkolaborasi memperkuat sosialisasi tentang Cinta, Banggai dan Paham Rupiah (CBPR) di ruang publik melalui pemasangan media informasi.

"Pemasangan media informasi merupakan salah satu bentuk sosialisasi, lapangan Vatulemo salah satu sasaran pemasangan media informasi tersebut karena Vatulemo merupakan salah satu pusat interaksi masyarakat," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat meninjau lokasi pemasangan media informasi CBPR di Palu, Jumat.

Ia mengemukakan, Pemkot Palu juga memiliki peran mengedukasi masyarakat tentang rupiah, karena rupiah bukan hanya sekedar mata uang resmi digunakan dalam negeri, tetapi rupiah juga menjadi simbol kedaulatan negara.

Oleh sebab itu, masyarakat perlu memahami esensial rupiah dengan menunjukkan kecintaan, kebanggaan, pemahaman utuh terhadap rupiah.

"Media informasi tersebut akan menggunakan sejumlah led TV yang digabungkan menjadi satu frame dan terhubung dengan unit video wall controller," ujarnya.

Di kesempatan yang sama Farid, perwakilan KPwBI Sulteng mengemukakan sosialisasi CBPR melalui visual bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, mengenai pentingnya merawat dan memperlakukan uang rupiah dengan baik.

Cinta, bangga dan paham rupiah sejati-nya sudah harus tertanam dalam kehidupan sehari-hari, karena rupiah berada dalam kehidupan sosial.

"Pak Wali Kota menyambut baik, bahkan meminta kami tahun depan kalau bisa ada penambahan lagi. Karena di Vatulemo sangat strategis sebagai tempat berkumpulnya warga Kota Palu. Jadi sangat efektif untuk pemasangan media informasi," kata dia menuturkan.

Ia menambahkan, selain kampanye CBPR, media informasi tersebut juga akan menampilkan tentang QRIS sebagai upaya digitalisasi sistem pembayaran di masyarakat.

"Penggunaan QRIS di Ibu Kota Sulawesi Tengah sangat masif, meski begitu kami tetap menyosialisasikan kepada masyarakat terkait kegunaan dan manfaatnya," kata dia lagi.


Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025