Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah yakin layanan penukaran uang rupiah di inisiasi Bank Indonesia (BI) melalui program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitria (Serambi) bisa memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat.
"Dengan banyaknya uang pecahan kecil beredar maka transaksi masyarakat lebih lancar dalam berbelanja berbagai kebutuhan rumah tangga," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu dalam kegiatan penukaran uang rupiah di Palu, Rabu.
Ia mengemukakan, di momen bulan Ramadhan intensitas masyarakat berbelanja meningkat, sehingga layanan penukaran uang rupiah menjadi bagian penting yang memberikan dampak positif bagi kegiatan transaksi masyarakat, baik di pasar, toko maupun warung karena uang kecil semakin kuat beredar.
Oleh sebab itu, Wali Kota mengajak masyarakat manfaatkan layanan tersebut untuk menukar uang rupiah.
"Pemkot Palu mengapresiasi langkah Bank Indonesia menjaga stabilitas inflasi dan mendorong perekonomian, terutama bagi UMKM. Dengan banyaknya uang pecahan kecil yang beredar, transaksi masyarakat akan lebih lancar dan UMKM pun semakin berkembang," ujarnya.
Di kesempatan itu ia juga meminta masyarakat senantiasa memeriksa keaslian uang rupiah sebelum bertransaksi, khususnya uang rupiah pecahan besar Rp50 ribu dan Rp100 ribu.
Selain penukaran uang rupiah secara tunai, di kegiatan itu juga membuka layanan penukaran uang rupiah secara digital melalui QRIS.
"Metode transaksi digital semakin mempermudah masyarakat bertransaksi belanja, sekaligus menghindari potensi peredaran uang palsu," ucap Hadianto.
Menurut data BI, program Serambi 2025 di Sulawesi Tengah menyediakan sekitar 23 titik layanan penukaran uang rupiah dengan kesiapan uang rupiah layak edar (ULE) senilai Rp2,24 triliun dengan melibatkan perbankan.