Jakarta (ANTARA) - PT REA Kaltim Plantations memberdayakan lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur, untuk memperoleh sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan memenuhi ketentuan Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR).
Pemberdayaan itu turut menggandeng Koltiva, perusahaan agritech asal Swiss-Indonesia, untuk memberikan dukungan teknis dalam pemetaan poligon lahan, evaluasi kebun, serta penerapan platform penelusuran KoltiTrace."Inklusi petani swadaya adalah kunci menuju pembangunan berkelanjutan," ujar Group Chief Sustainability Officer REA Bremen Yong dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Platform KoltiTrace milik Koltiva digunakan untuk memetakan dan memverifikasi poligon lahan pertanian di 10 koperasi di Kalimantan Timur, sebagai bagian dari dukungan terhadap program Shines (Smallholder Inclusion for Ethical Sourcing).
Program ini bertujuan untuk melindungi hingga 10.000 hektare kawasan hutan serta mendukung 6 desa sasaran melalui inisiatif keanekaragaman hayati dan penghidupan.
Petani swadaya juga akan memperoleh insentif pasar, pelatihan digital, dan dukungan pembayaran sebagian guna memenuhi regulasi Uni Eropa serta mengamankan akses pasar jangka panjang.
Adapun koperasi petani swadaya itu di antaranya Koperasi Perkebunan Belayan Sejahtera, Gotong-Royong, Tunas Harapan, Bina Wana Sejahtera, dan Karya Penoon di Kutai Kartanegara.
Mereka menerima pelatihan, dukungan teknis, serta insentif pasar bagi mereka yang memenuhi ketentuan EUDR dan standar industri.
Pada fase berikutnya, Koltiva akan mendukung penerapan fitur segregasi yang diminta dalam pembaruan sistem KoltiTrace FarmGate.
Fitur ini memungkinkan pemasok untuk memisahkan tandan buah segar (TBS) yang telah memenuhi standar EUDR dari yang belum, sejak titik pengumpulan.
Langkah tersebut dikatakan menjawab salah satu ketentuan inti dalam regulasi EUDR, yang mewajibkan komoditas dari lahan yang telah diverifikasi kepatuhannya untuk dipisahkan secara fisik dari lahan yang belum memiliki bukti pendukung.
"Kolaborasi Koltiva dengan REA menegaskan komitmen bersama kami dalam membangun rantai pasok minyak sawit yang tangguh dan berkelanjutan," kata CEO dan Co-Founder Koltiva Manfred Borer.