Tanah Bumbu, Kalsel (ANTARA) - Sebanyak dua Search and Rescue Unit (SRU) Tim SAR darat dalam kondisi hujan deras menyisir kawasan hutan lokasi helikopter tipe BK117 D3 yang hilang kontak di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Banjarmasin Arianto di Posko 2 Desa Gunung Raya, Tanah Bumbu, Selasa, mengatakan hingga siang ini pencarian masih berlangsung di tengah cuaca hujan, meskipun tim kesulitan namun masih bisa mengatasi situasi di lapangan.

“Dua SRU ini menyisir ke area dimana titik koordinat yang sebelumnya sudah ditetapkan untuk area pencarian. Sampai saat ini masih nihil, belum ada tanda-tanda fisik helikopter yang hilang,” ujar dia.

Bahkan, kata Arianto, tim darat juga dibantu dua helikopter, satu unit milik BNPB RI hari ini melaksanakan operasi, sedangkan satu helikopter lagi bersiaga di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.

“Dua SRU SAR darat melibatkan 80 personel. Sebanyak 70 orang masuk ke hutan, sedangkan 10 orang lagi bersiaga di posko untuk mengurus bantuan logistik,” tuturnya.

Ia menuturkan tantangan tim darat saat ini adalah cuaca hujan yang cukup deras serta kondisi hutan yang cukup terjal. Kondisi ini pun mempengaruhi proses pencarian dalam perluasan area pencarian.

Personel gabungan SAR darat ini, kata dia, terdiri atas personel SAR Banjarmasin, Batalyon 828 Tanah Bumbu, Lanud Syamsudin Noor Banjarbaru, Brimob Polda Kalsel, Samapta Polda Kalsel, BPBD Kalsel, BPBD Tanah Bumbu, serta unsur relawan SAR lain dari masyarakat juga bergabung.

Sesuai standar operasional prosedur, pihaknya menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari terhitung dari informasi hilang pada Senin (1/9). “Kalau tujuh hari belum ada hasil, operasi pencarian dinyatakan selesai. Boleh diperpanjang tapi permintaan dari agen,” ujar Arianto.

Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air yang mengangkut delapan penumpang termasuk pilot, mengalami hilang kontak saat terbang di sekitar Mentewe, Tanah Bumbu, Provinsi Kalsel pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 WITA.

Helikopter tersebut membawa delapan orang, terdiri atas seorang pilot, seorang engineer, dan enam penumpang, yakni Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.

Helikopter dengan rute penerbangan dari Kotabaru (Kalimantan Selatan) menuju Palangka Raya (Kalimantan Tengah), itu sebelumnya dilaporkan Kantor SAR Banjarmasin diperkirakan jatuh di sekitaran Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

Helikopter lepas landas dari Bandara Syamsir Alam, Kabupaten Kotabaru, pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.46 WITA dengan perkiraan tiba di Bandara Palangka Raya pukul 10.15 WITA.

Namun heli tersebut kontak terakhir tercatat pada pukul 08.54 WITA, sebelum pesawat tidak lagi dapat dihubungi AirNav dari Kotabaru, Banjarmasin, Balikpapan, maupun Kota Palangka Raya, dan kemudian laporan hilang kontak diterima pukul 12.02 WITA.



 


Pewarta : Tumpal Andani Aritonang/Sujud Mariono
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025