Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menggelar layanan penukaran uang sekaligus edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada generasi muda di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).
“Kami terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka semakin cinta, bangga dan paham dengan mata uang rupiah,” kata Deputi Kepala BI Perwakilan Sulawesi Tengah Glenn Nataniel Pandelaki di Banggai Kepulauan, Selasa.
Dia menjelaskan cinta rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah.
Pada kesempatan ini, ia juga memaparkan metode edukasi praktis mengenali keaslian rupiah, yaitu teknik 3D (dilihat, diraba, diterawang) dan 5J (jangan dilipat, dicoret, distaples, diremas, atau dibasahi).
“Kami berharap peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan agar dapat menjadi agen edukatif di lingkungan masing-masing,” katanya.
BI mengajak seluruh masyarakat untuk terus mencintai rupiah dengan mengenali karakteristik dan desain rupiah, menumbuhkan kebanggaan terhadap rupiah dengan menggunakan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Komandan KRI Lumba-lumba 881 Letkol Laut (P) Guntur Prastiyawan menegaskan pentingnya gerakan CBP Rupiah sebagai wujud bela negara dan kedaulatan bangsa.
Ia menyebut TNI AL mendukung BI melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) dengan menyediakan kapal perang untuk mendistribusikan rupiah baru maupun layak edar ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
“Distribusi ini bertujuan menjaga ketersediaan uang layak edar sekaligus meningkatkan rasa nasionalisme dan kesadaran masyarakat di wilayah perbatasan terhadap mata uang negara,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Bangkep Suripto Nurdin mengatakan pentingnya kolaborasi membentuk generasi muda yang memahami makna rupiah sebagai simbol kedaulatan negara, serta mengapresiasi peran TNI AL dalam mendistribusikan rupiah ke wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).
“Semoga kegiatan ini menumbuhkan kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman yang lebih baik terhadap rupiah melalui pengenalan ciri-ciri dan cara merawat uang, serta pemahaman mengenai fungsi rupiah dalam perekonomian Indonesia,” ujar Suripto.
Ia mengharapkan melalui kegiatan ini semakin memperkuat sinergi antara Bank Indonesia, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, terutama melalui distribusi uang baru atau layak edar menggantikan uang lusuh di daerah-daerah terpencil.