Palu (ANTARA) -

Komisi Percepatan Reformasi Polri (KPRP) menyerap aspirasi dari berbagai kalangan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

“Saat ini kami sedang bekerja dan berkeliling ke seluruh Indonesia,” kata anggota KPRP Supratman Andi Agtas didampingi Jenderal Pol (Purn) Idham Aziz di Kampus UIN Palu, Selasa.

Dia menjelaskan tujuan utama kegiatan itu untuk mendengar langsung aspirasi khususnya terkait desain kepolisian, baik dari sisi kelembagaan maupun aspek lainnya.

Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa reformasi tidak hanya dilakukan di tubuh kepolisian, tetapi juga di seluruh lembaga negara.

“Menurut Presiden, saat ini hampir semua lembaga negara menghadapi persoalan yang relatif sama,” ujarnya.

 Penyerapan aspirasi merupakan tahapan awal dari penyusunan rekomendasi, yang pada akhirnya akan akan melahirkan rekomendasi untuk disampaikan kepada Presiden.

“Pada tanggal 18 Desember akan dimulai rapat pleno, dibantu oleh rekan-rekan Pokja. Selanjutnya, pada awal tahun, tim percepatan reformasi ini akan segera bekerja untuk memutuskan berbagai masukan konstruktif dari seluruh kelompok masyarakat,” katanya.

Menteri Hukum RI itu berharap saran dan masukan yang disampaikan tetap mengedepankan substansi dan kualitas dari isi gagasan. Selain itu, tim Pokja dapat melakukan finalisasi seluruh masukan yang ada dan menyerahkannya kepada tim reformasi untuk dikompilasi, sehingga pada akhirnya dapat diambil keputusan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Hingga awal Desember 2025, KPRP telah menggelar 16 sesi pertemuan serap aspirasi, bertemu 90-an organisasi masyarakat dan menerima 35 ribu pesan dan 1.500 email aduan untuk kritik dan saran.



 

Pewarta : Fauzi
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025