Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah menerima penghargaan percepatan penurunan stunting dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atas kegigihan dalam melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan.
"Penghargaan ini akan kami jadikan sebagai motivasi dalam meningkatkan kinerja menelan prevalensi stunting di daerah," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan, prestasi itu berkat kerja keras seluruh perangkat daerah dan lintas sektor dalam melakukan intervensi program menelan prevalensi stunting.
Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, angka stunting di ibu kota Sulawesi Tengah saat ini 25,6 persen dan terus ditekan hingga ke angka 14 persen sesuai standar nasional.
"Komitmen menekankan angka stunting kami implementasikan lewat berbagai program terintegrasi yang gencar dilakukan, demi mewujudkan generasi Kota Palu yang sehat, cerdas, dan unggul," ujarnya.
Penghargaan itu diserahkan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya kepada Hadianto Rasyid pada momen rapat koordinasi nasional percepatan penurunan stunting tahun 2025 di Jakarta, Rabu (12/11).
Ia memaparkan, capaian itu sekaligus menegaskan komitmen pemerintah setempat mewujudkan visi “Kota Palu Mantap Berkelanjutan yang Akseleratif, Inovatif, dan Kolaboratif,” dengan menjadikan sektor kesehatan masyarakat sebagai salah satu prioritas utama pembangunan daerah.
Selain mengedepankan aksi konvergensi, Pemkot Palu juga melibatkan berbagai pihak melaksanakan program inovasi sebagai penunjang langkah percepatan penurunan stunting, diantaranya gerakan dapur sehat dan gerakan ayah asuh cegah stunting (Genting).
"Saya berharap pihak swasta semakin banyak ikut bergabung membantu pemerintah menekan prevalensi stunting melalui program-program inovasi," ucapnya.
Dalam kegiatan itu, Pemkot Palu juga menerima insentif fiskal dari pemerintah pusat Rp6,1 miliar lebih sebagai bentuk apresiasi atas kinerja nyata dalam upaya menekan angka stunting di daerah.
"Dana ini akan kami manfaatkan untuk peningkatan program penanggulangan stunting. Karena langkah intervensi program juga membutuhkan dukungan anggaran yang memadai," kata dia.
