Pemkot Palu tetap konsisten kendalikan harga bahan pokok jaga inflasi

id TPID, inflasi, oengendalian harga, pasar murah, operasi pasar, Rahmad Mustafa, pemkopalu, sulteng, ekonomi

Pemkot Palu tetap konsisten kendalikan harga bahan pokok jaga inflasi

Dok- Plt Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu Rahmad Mustafa memberikan keterangan terkait strategi TPID mengendalikan inflasi daerah. (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah tetap konsisten terhadap pengendalian harga bahan pokok sebagai bagian strategi menjaga inflasi di daerah.

"Stabilitas harga bahan pokok sangat berpengaruh terhadap inflasi, oleh sebab itu harus dijaga kestabilannya," kata pelaksana tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu Rahmad Mustafa di Palu, Minggu.

Ia menjelaskan pasar murah dan operasi pasar masih menjadi strategi dalam menjaga inflasi daerah dengan kolaborasi lintas sektor.

Sebab metode tersebut dipercaya dapat memberikan dampak langsung terhadap harga yang sedang mengalami lonjakan, sehingga cepat berangsur normal, selain itu menjaga ketersediaan pasokan juga bagian yang tidak terpisahkan.

"Selain melalui intervensi pasar murah, pemerintah juga harus memastikan ketersediaan pasokan di tingkat distributor. Salah satu faktor lonjakan harga karena pasokan menipis, oleh sebab itu harus dijaga stabilitasnya," kata Rahmad.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Kota Palu pada Desember 2024 di angka 1,40 persen YoY dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,93 poin.

Ia menambahkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Palu masih memprioritaskan program inovasi daerah yakni Palu mandiri tangguh pangan dengan kegiatan prioritas yakni gerakan tanam cabai.

Yang mana Pemkot Palu menyediakan 2.500 bibit yang diberikan kepada lima Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang tersebar di delapan kecamatan di Kota Palu.

"Masing-masing BPP mendapat 500 bibit diberikan kepada kelompok tani untuk di tanam. Gerakan tanam cabai dimulai pada Oktober 2024 sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat di akhir tahun dan di awal 2025," ucapnya.

Kemudian Pemkot Palu juga mengajak masyarakat di ibu kota Sulawesi Tengah memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, terutama tanaman produktif dan sayur-sayuran.

"Pemerintah mendekatkan bahan pangan supaya beban pengeluaran pemenuhan kebutuhan rumah tangga lebih hemat," kata dia.